OlahragaSepakbola

PSSI Pernah Boyong Treble Winner

AMEG-ERA Ketua Umum PSSI periode 1960-1964, yang dinahkodai Abdul Wahab Djojohadikoesoemo, didampingi Sekjen Yumarsono, nyaris tidak dikenal luas oleh masyarakat pencinta sepak bola di Tanah Air. Sarat prestasi saat memimpin PSSI, namun siapa sosok mereka, begitu asing di mata publik, apalagi saat ini.

Kondisi yang berbalik 180 derajat dengan  kepengurusan PSSI era millennium 2000-an, yang lebih dikenal sederet sosok penuh ‘kegaduhannya’ dibanding dengan prestasinya.

Sosok low profile Abdul Wahab Djojohadikoesoemo, yang tak lain ayah kandung dari Dimas Wahab, keduanya merupakan tokoh klub sepak bola Indonesia Muda (IM).

Baca Juga

Abdul Wahab ketika memimpin PSSI sarat dengan prestasi level Asia. Tinta emas mampu dia torehkan dalam tahun 1961. Tiga Timnas Indonesia berbeda dalam satu tahun mampu memboyong pulang tiga trofi juara level internasional atau Asia. 

Diawali Timnas Indonesia U19 sukses menyabet gelar juara Asian U19 Championship 1961, di Bangkok, Thailand, 10-20 April 1961, di final bermain imbang 0-0 melawan Burma U19 (Myanmar) dan menjadi juara kembar.

Tim yang ditukangi pelatih Djamiaat Dhalhar hanya berkekuatan  18 pemain. Yaitu Hardi Purnomo, Faisal Jusuf, Sonny Sandra, Idris Mappakaja, Rasjid Dahlan, Ipong Silalahi, Agam, Djumadio, Andjiek Alinurdin, Bob Hippy, Kuswanadji, Pirngadi, Suwardjo, M Bogor, Saptono, Hussein, Suparno, dan Willem Souw. 

Dua trofi juara lainnya dipersembahkan pelatih Antun ‘Toni’ Pogacnik asal Yugoslavia (Bosnia and Herzegovina,red). Timnas Indonesia (senior)  raih juara di salah satu even paling bergengsi di Asia, Merdeka Games Tournament 1961, di Kuala Lumpur, Malaysia 2-13 Agustus 1961 setelah di final runtuhkan Malaya 2-1 (Malaysia).

Antun “Toni” Pogačnik. (ist)

Pogacnik memboyong 22 pemain, Harry Tjong, Yus Etek, Frans Jo, Tan Liong Houw, Dirhamsjah, Ishak Udin, John Simon, Sunarto, Muhadi, Manan, Eddy Simon, Masri, Fatah Hidayat, Wowo Sunanryo, Rukman Sudjana,  Omo Suratmo, Yudo Hadianto, Bertje Matulapelwa, Thio Tjong Fa, Fam Tet Fong, Sahruna, dan Misbach.  

Toni Pogacnik yang wafat tahun 1978 dan dimakamkan di kawasan Pantai Sanur, Bali tersebut, kembali meraih podium juara pada turnamen tertua di Asia,  Aga Khan Gold Cup 1961 di Dhaka, Bangladesh (Pakistan Timur) 10-16 Oktober 1961.

Di final mereka menekuk  Pakistan Railways FC 5-0. Menariknya, 18 pemain yang dia bawa mengusung nama (timnas) Indonesia Selections yang merupakan gabungan pemain timnas senior dan U19.  

Tan Liong Houw. (ist)

Terdapat 10 pemain timnas (senior) juara Merdeka Games 1961 di Kuala Lumpur, yaitu Harry Tjong, Ishak Udin, John Simon, Sunarto, Tan Liong Houw, Muhadi, Manan, Dirhamsjah, Eddy Simon, dan Frans Jo. Kemudian delapan pemain dari skuat  Timnas Indonesia U19 juara Asian U19 Championship 1961, di Bangkok. Mereka adalah Hardi Purnomo, Faisal Jusuf, Sonny Sandra, Rasjid Dahlan, Ipong Silalahi, Agam, dan Andjiek Alinurdin. (*)

Timnas Indonesia Treble Winners 1961

Timnas Indonesia U19 juara Asian U19 Championship 1961 di Bangkok, Thailand, 10-20 April 1961

Final         : Indonesia U19 vs Burma U19 (Myanmar) 0-0

Pelatih      : Djamiaat Dhalhar

Timnas Indonesia (senior)  juara Merdeka Games Tournament 1961 di Kuala Lumpur, Malaysia (Malaya) 2-13 Agustus 1961

Final         : Indonesia vs Malaya (Malaysia) 2-1

Pelatih      : Antun “Toni” Pogačnik (Yugoslavia)

Indonesia Selections juara Aga Khan Gold Cup 1961 di Dhaka, Bangladesh (Pakistan Timur) 10-16 Oktober 1961

Final         : Indonesia Selections vs Pakistan Railways 5-0

Pelatih      : Antun “Toni” Pogačnik (Yugoslavia)


Editor : Ra Indrata
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button