AMEG – Hingga Jumat (10/9/21) vaksinasi di Kota Batu tembus 41 persen dari target mencapai herd immunity. Setidaknya 17.000 warga Kota Batu sudah mengikuti vaksinasi di Polres Batu.
Kapolres AKBP Catur C Wibowo, mengutarakan, pihaknya telah memvaksin pekerja wisata, masyarakat umum, santri, umat gereja, difabel hingga anak-anak. “Stok vaksin masih aman. Saat ini masih ada sekitar 2.000 dosis,” katanya, Jumat (10/9/21).
Karena belajar tatap muka sudah dimulai, pihaknya segera berkoordinasi dengan Pemkot Batu untuk memvaksin pelajar. “Pelajar SMP juga kami masukkan sasaran, karena usia rata-rata sudah di atas 12 tahun,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu, Eny Rachyuningsih, menyatakan, pelajar SMP di Kota Batu belum ada yang mendapat vaksin. Padahal pembelajaran tatap muka (PTM) sudah berjalan sejak Senin kemarin.
Sesuai aturan, baik pemerintah pusat maupun daerah, siswa yang belum vaksin tetap diizinkan masuk sekolah. Kewajiban vaksin hanya dibebankan kepada tenaga pendidik. Sedangkan tenaga pendidik yang belum divaksin tak diizinkan bertugas.
Meski PTM di Kota Batu sudah bergulir, dalam waktu dekat ini Dindik Batu akan memprioritaskan vaksinasi kepada pelajar SMA/SMK sederajat terlebih dulu.
“Di Kota Batu vaksinasi pelajar SMA belum tuntas. Jika SMA selesai, dilanjutkan SMP. Sedangkan pelajar SD yang berusia di bawah 12 tahun tidak mendapatkan vaksinasi,” beber dia.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan saat ini menunggu antrian kedatangan vaksin.
Dia juga menjelaskan, PTM saat ini sifatnya disesuaikan situasi. Selain menerapkan PTM terbatas, pihak sekolah juga memberikan layanan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Kalau orang tua tidak memberi izin ikut PTM, siswa bisa mengikuti PJJ. Karena jika mengandalkan PTM yang berjalan beberapa jam tak cukup untuk mencapai ketuntasan. Maka dari itu, untuk mencapai ketuntasan dilanjut PJJ,” tandasnya. (*)
| Editor | : | Ahmad Rizal |
| Publisher | : | Rizal Prayugo |
| Sumber | : | - |
