Kota Batu

Tabibuya Mekar, Kota Batu Makin Indah

AMEG – Pada musim pancaroba ini, menjadi waktu yang sangat tepat untuk berlibur ke Kota Batu. Karena pada musim tersebut, pohon tabebuya yang tertanam di sejumlah ruas jalan Kota Batu tengah bermekaran menunjukkan kecantikannya. 

Mekarnya bunga pada pohon tersebut bisa membuat daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang datang ke kota apel ini. Banyak yang bilang seperti di Jepang. Karena warna-warni tabibuya yang bermekaran dan didukung oleh sejuknya suhu udara Kota Batu. 

Meski banyak yang bilang seperti di Jepang karena bentuknya seperti bunga Sakura. Namun pohon tabibuya yang memiliki bentuk bunga seperti terompet itu, merupakan pohon yang berasal dari Brazil. Memiliki nama latin Handroanthus chrysotrichus. 

Baca Juga

Diketahui, pohon tabibuya yang ada di Kota Batu ini mulai dikembangkan sejak tahun 2018 lalu. Saat itu, total ada 3000 pohon tabibuya yang ditanam Pemkot Batu di tiga kecamatan yang ada. Kecamatan Junrejo ditanam tabibuya yang didominasi bunganya berwarna kuning dan Kecamatan Batu dan Bumiaji berwana ungu dan putih. 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq menyatakan, mekarnya bunga pada pohon tabebuya memiliki kelebihan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Pohon itu mulai bermekaran pada bukan Oktober hingga November. 

“Tabibuya bunganya mulai bermekaran. Wisatawan yang datang tak hanya bisa berkunjung ke destinasi wisata yang ada. Namun juga bisa berswafoto di sekitaran tabibuya yang bermekaran,” ujar Arief. 

Arief menyebutkan, di kawasan Pusdik Arhanud, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, biasanya ada karangtaruna setempat yang menyewakan baju kimono kepada wisatawan yang ingin berfoto. Tak hanya menyewakan kimono, warga setempat juga ada yang memanfaatkan dengan membuka lapak dagangan. 

“Mekarnya pohon tabibuya tak hanya mempercantik Kota Batu saja. Namun juga mampu mengangkat perekonomian warga,” jelas dia. Mekarnya bunga pada pohon tabibuya juga menjadi kado terindah menjelang HUT ke 20 Kota Batu pada 17 Oktober mendatang. 

Salah satu wisatawan asal Mojokerto, Wella Yusmia mengungkapkan, jika dirinya setiap bulan Oktober selalu berkunjung ke Kota Batu. Guna menikmati keindahan bunga tabibuya yang sedang bermekaran di ruas jalan Kota Batu. Terutama di kawasan Pusdik Arhanud selalu dia manfaatkan untuk berswafoto. 

“Setiap bulan Oktober menjadi bulan wajib untuk datang ke Kota Batu. Momen mekarnya bunga tabebuya hanya satu tahun sekali. Sehingga sangat perlu didokumentasikan,” kata wanita 24 tahun itu. 

Wella sapaan akrabnya, sangat senang berswafoto di bawah pohon tersebut, karena hasil fotonya seperti di negeri sakura Jepang. Sehingga dirinya merasa tak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk berfoto bersama bunga yang menyerupai bunga sakura itu. 

“Suasana di sekitar Pusdik Arhanud lumayan sepi. Sehingga sangat mendukung untuk mengabadikan momen ini,” tandasnya. (*)

Ananto Wibowo

Recent Posts

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

Real Count Sirekap Dihentikan, Sudirman Said Menilai Pemilu 2024 Bermasalah

AMEG.ID, Indonesia - Co Kapten Timnas Pemenang Anies-Muhaimin Sudirman Said menyebut penghentian tayangan real count…

7 bulan ago

Aksi Massa Dukung Proses Hukum Soal Dugaan Korupsi Ganjar Pranowo

AMEG.ID, Indonesia - Massa yang merupakan aliansi masyarakat Jawa Tengah menggelar aksi di depan kantor…

7 bulan ago

Dindik Jatim Bekali Ratusan Guru untuk Hadapi Era Digital

AMEG.ID, Jawa Timur - Dinas Pendidikan Jawa Timur membekali ratusan guru untuk siap menghadapi tantangan…

7 bulan ago

This website uses cookies.