GELOMBANG protes tiba-tiba menyerbu Hollywood Foreign Press Association (HFPA), penyelenggara Golden Globes. NBC memutuskan untuk tidak menayangkan ajang penghargaan tersebut tahun depan. Sementara para aktor melayangkan kemarahan dengan cara mereka masing-masing.
Scarlett Johansson, misalnya. Dia mengimbau rekan-rekan sesama aktor untuk menghentikan keterlibatan mereka dengan HFPA. Jika kelompok yang berisi jurnalis internasional tersebut tidak memperbaiki diri. Misalnya merombak keanggotaan, dengan memasukkan perwakilan kulit hitam dan perempuan.
Berdasarkan pengalaman Johansson, anggota HFPA tidak hanya rasis. Tapi juga seksis. ’’Sebagai aktor yang mempromosikan film, kami juga diharapkan berpartisipasi aktif di awards season. Misalnya dengan menghadiri berbagai konferensi pers,’’ Johansson bercerita, seperti dikutip Variety.
’’Di masa lalu, ini berarti kami harus siap menghadapi pertanyaan dan pernyataan seksis dari beberapa anggota HFPA. Yang levelnya sudah menyerempet pelecehan seksual,’’ dia menjelaskan. ’’Itulah kenapa aku tidak pernah mau ikut dalam konferensi pers mereka. Selama bertahun-tahun,’’ lanjut aktris yang lima kali masuk nominasi Golden Globes tersebut.
Dia melanjutkan, budaya seperti itu langgeng karena cenderung dibiarkan oleh para pembesar industri film. Misalnya Harvey Wenstein. Mantan bos Miramax yang jelas-jelas cabul. Dan kini mendekam di penjara karena tuduhan pelecehan seksual yang menggunung.
’’Kecuali ada reformasi fundamental di dalam tubuh organisasi itu, kurasa ini saat yang tepat untuk menjauhi HFPA,’’ imbuh nomine Oscar lewat Marriage Story dan Jojo Rabbit itu.
Sementara itu, Tom Cruise melayangkan protes dengan cara yang lebih keras. Ia mengembalikan tiga trofi Golden Globe yang diperoleh selama 30 tahun terakhir. Yakni dari film Born on the Fourth of July (ia menang di Golden Globes edisi 1990), Jerry Maguire (1997), dan Magnolia (2000). Sayang, perwakilan Cruise maupun HFPA belum berkomentar.
HFPA menjadi sorotan sepanjang awal tahun ini. Tepatnya setelah Los Angeles Times mengungkap indikasi korupsi dan kejanggalan dalam penentuan anggota. Dari 89 member yang berasal dari 55 negara tahun ini, tidak ada satupun yang berkulit hitam. Perwakilan perempuannya juga sedikit sekali. Itu ditengarai menjadi alasan kenapa film-film buatan sutradara kulit hitam cenderung diabaikan dalam Golden Globes 2021 lalu. (*)
Editor | : | |
Publisher | : | |
Sumber | : |