Pendidikan

UMM Satu-satunya Kampus Produsen Kentang Varietas Unggul di Indonesia

AMEG – Kentang menjadi komoditi yang strategis di Indonesia. Sayuran ini dapat diolah menjadi beragam variasi makanan. Sayangnya, Indonesia masih belum bisa memenuhi produksi bibit kentang nasional. 

Melihat hal tersebut, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembangkan benih kentang unggulan. Produk ini telah diproduksi dan dipasarkan UMM secara mandiri sejak akhir bulan ini. 

Menariknya, UMM satu-satunya kampus yang memiliki delegasi legalitas untuk memproduksi kentang varietas unggul. Seperti, Granola Lembang dan Granola Kembang.

Baca Juga

Pengembang bibit kentang, Dr Ir Syarif Husen MP, Rabu (30/06/2021) menyampaikan. UMM telah menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur. Maka, UMM dapat mengelola, memproduksi serta memasarkan sendiri hasil bibit kentangnya kepada masyarakat. 

“Riset mengenai bibit kentang ini, saya mulai tahun 2015. Memasuki tahun 2018 benih kentang hasil riset, dapat diproduksi dan dipasarkan secara luas. Dibantu Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) dari Kemenristek. Tahun 2021, UMM dapat memasarkan dua varietas bibit. Granola Lembang, delegasi dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang dan varietas Granola Kembang dari BPTP Jawa Timur,” ujar Syarif.

Dosen Fakultas Pertanian dan Perternakan ini menjelaskan. Bibit kentang yang diproduksi ini, memiliki beberapa keunggulan. 

Salah satunya adalah bebas virus. Karena pengembangan bibit dengan menggunakan  teknologi kultur in vitro. Proses ini menghasilkan benih dalam bentuk planlet. Teknologi aeroponik untuk mendapatkan benih kentang dalam bentuk umbi generasi nol (G0). 

“Varietas Granola ini juga memiliki potensi produksi 30-50 ton/hektar. Jika teknik budidayanya baik dan benar,” kata Syarif.

Saat ini UMM mampu memproduksi sebanyak 20.000 botol planlet melalui sistem pre-order. Untuk pemasarannya, kampus putih bekerjasama dengan jaringan alumni dan para petani bibit kentang di Jawa Timur. 

Berbagai kemajuan diperoleh UMM dalam mengembangkan bibit kentang. Membuktikan bahwa bibit-bibit yang UMM produksi memiliki kompetensi yang unggul. “Saya tentu berharap kesadaran konsumen dalam menggunakan benih berkualitas semakin meningkat. Hal ini juga akan berdampak pada perkembangan industri benih. Khususnya kentang.

Selain itu saya juga berharap adanya produksi benih unggulan ini akan membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan bibit nasional,” pungkas Syarif. (*)


Editor : Yanuar Triwahyudi
Publisher : Iqbal Prastiya
Sumber : "-"

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button