Pendidikan

70 Persen Herd Immunity, Syarat Kuliah di UB

AMEG — Menyikapi landainya kasus Covid-19 dan penurunan level PPKM di kota Malang, Universitas Brawijaya (UB) memutuskan perkuliahan dilakukan hybrid. Daring dan luring terbatas untuk kegiatan laboratorium, penelitian, tugas akhir, tesis, disertasi dan koasistensi mahasiswa profesi.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Aulanni’am, drh., DES, Sabtu (25/9/2021) mengatakan herd immunity menjadi syarat utama perkuliahan luring.

Saat ini pihak UB sedang melacak mahasiswa melalui nomer kontak telepon seluler. Untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang telah melakukan vaksin. Untuk mencari data herd immunity sebanyak 70 persen.
Prof Aul menambahkan, hingga saat ini belum ada keputusan dari Kemendikbud terkait perkuliahan dengan sistem luring total.

Baca Juga

“Rencana Pembelajaran Semester (RPS) disusun di awal semester dan mengingat mahasiswa berasal dari Sabang sampai Merauke, maka harus berkomunikasi dengan lingkungan tempat tinggal si mahasiswa juga,” pungkasnya.

Sementara itu Rektor UB Pro  Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS menyampaikan. Keputusan perkuliahan tatap muka memerlukan kajian yang matang. Karena menyangkut kepentingan keselamatan dan kesehatan mahasiswa dan dosen.

Langkah ini diambil karena melihat terjadinya lonjakan Covid pertengahan 2021. Untuk itu UB tidak akan tergesa-gesa menerapkan kebijakan perkuliahan tatap muka.

“Untuk sementara ini masih daring. Kita masih menunggu kondisi benar-benar stabil, karena perkembangan kasus Covid-19 di Malang tidak bisa ditebak perkembangannya,” tegasnya.

“Dulu kita sudah siap. Tapi kemudian ada lonjakan kasus pada Juli itu. Makanya kita menunggu stabil, baru tatap muka,” ungkap rektor.

Keputusan UB untuk sementara menerapkan perkuliahan daring ini dimaklumi salah satu mahasiswa baru Siti Nur Annisa. “Jangan sampai kuliah tatap muka menjadi cluster baru,” katanya.

Namun demikian Ia berharap kuliah tatap muka dapat segera terlaksana agar mahasiswa dapat lebih mengembangkan potensi yang dimiliki. Karena menurutnya kuliah daring membuat para mahasiswa kurang memahami apa yang diajarkan dosen.

“Besar harapan saya agar kuliah tatap muka segera terlaksana.

“Selain menghilangkan mager, kita juga dapat bersosialisasi semakin baik. Semoga kuliah tatap muka juga menjadi ajang pengembangan diri yang dapat dilakukan oleh mahasiswa,” ungkap mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP ini Lik, panggilan akrabnya, berharap seluruh mahasiswa UB segera mengikuti vaksinasi untuk mencapai herd immunity.

“Kalau kita sudah mendapatkan vaksin, harusnya sudah ada antibodi dalam tubuh kita. Maka teman- teman, Ayo Vaksin!,” pungkasnya. (yan)


Editor : Yanuar Triwahyudi
Publisher : Rizal Prayugo
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button