OlahragaSepakbola

Almeida – Aremania, Satu Jiwa

AMEG – Arsitek anyar Arema FC, Eduardo Filipe Arroja Almeida, belum benar-benar menjejakan kakinya di Bhumi Arema. Dia dijadwalkan baru tiba di Malang, sekaligus lakukan tanda tangan kontrak, Kamis (20/5/2021) pagi. Di Kantor Arema ‘Kandang Singa’, Jalan Mayjen Panjaitan, Kota Malang.

Bahkan kesepakatan antara pelatih asal Cabanas do Chao, Alenquer (Lisbon-Portugal) tersebut, dengan manajemen Singo Edan, baru sebatas tanda tangan di atas lembar offering letter atau penawaran saja.

Namun pelatih yang bernaung di bawah bendera Football Gem Hunter, Liverpool, Inggris, sebuah agen pemain dan pelatih asing, tak sabar ingin segera ke Malang.

Baca Juga

‘’Saya tak sabar segera ke Malang. Saya sudah merasakan atmosfir luar biasa tim dan fans (Aremania, Red.) begitu manajemen tim memutuskan saya yang akan melatih Arema FC. Saya juga tak sabar ingin lihat langsung antusiasme Aremania.’’

‘’Di mata saya, Aremania adalah suporter yang peduli dengan tim. Mereka peduli dengan performa dan hasil. Mereka memiliki semangat yang besar untuk klub dan sepak bola,’’ ungkap Eduardo Almeida.

Keberadaaan Aremania, dikatakannya, merupakan pemain ke-12 yang penting dan menjadi dorongan penyemangat tersendiri bagi Arema FC. Aremania, masih katanya, membuat tampilan tim powerful.

‘’Itulah mengapa Aremania adalah suporter yang hebat. Sama juga dengan saya, yang punya semangat yang besar dalam sepak bola. Jadi saya pikir, antara saya dan Aremania memiliki semangat yang sama. Saya melihat langsung bagaimana luar biasa Aremania, ketika Semen Padang lawan Arermna tahun 20919 di Malang. Juga saya lihat di Piala Presiden 2019. Itu buat saya tidak sabar untuk bisa memimpin sesi latihan Arema,’’ imbuhnya.

Eduardo Almeida juga akui, kini tengah gencar memperlancar kemampuannnya berhasa Indonesia. Baik melalui bantuan kamus maupun video percakapan Bahasa Indonesia-Portugis.  Meski pernah membesut Semen Padang (Indonesia) dan dua tim asal Malaysia Melaka United dan T-Team, Eduardo akui masih butuh belajar kembali.

‘’Bagi saya, soal bahasa sebenarnya tidak menjadi masalah. Dimanapun saya melatih. Tapi tentu saja wajib bagi saya, bisa menguasai bahasa lokal dimana saya melatih. Itu tentu bagus jika saya fasih berbicara Bahasa Indonesia. Bagus ketika bicara dengan pemain ketika latihan. Dan dengan media untuk kepentingan wawancara,’’ tegasnya.

Sementara itu, disinggung soal target yang dibebankan klub, yakni menjadikan kompetisi Liga 1 2021, sebagai batu loncatan untuk bisa mendapat tiket mewakili Indonesia ke ajang AFC Cup 2022 mendatang, Eduardo Almeida mengaku siap.

Meskipun ia tak menampik, jika hal itu tak mudah untuk diraih. Sebab ia harus membawa Singo Edan menjadi juara Liga 1 2021. Atau paling tidak finish posisi runner up.
‘’Sangat penting sebuah tim punya target tinggi. Itu akan memberikan tanggung jawab besar kepada semua. Pelatih, staf dan juga pemain. Namun tentu saja target tersebut harus tetap realistis, berdasarkan banyak faktor,’’ katanya.

Baginya ada banyak faktor pendukung agar target itu bisa terwujud. Salah satunya ialah materi pemain yang mumpuni. ‘’Bukan hanya tentang pelatih, tapi juga tanggung jawab semua tim untuk mendapatkan target tersebut. Saya tidak masalah mendapat target yang tinggi, karena saya mengerjakannya bersama tim,’’ jelasnya. (Ra Indrata)


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button