Kabupaten Malang

Atasi Masalah Banjir Luapan, Perlu Penguatan Kawasan Hulu Hutan

AMEG – Wagub Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menegaskan, masalah bencana banjir akibat luapan sungai perlu diatasi dengan penguatan kawasan kehutanan.

“Beberapa waktu lalu oleh Bu Gubernur, kita diminta melanjutkan inisiatif berkelanjutan, untuk melakukan penguatan hulu, yakni di kawasan hutan kita,” kata Emil Dardak, dalam kesempatan acara di KEK Singhasari, Selasa (25/10/2022).

Menurutnya, inisiatif ini bisa dilakukan bekerja sama dengan pihak Perhutani, Dinas Kehutanan, atau program perhutanan sosial.

Baca Juga

Lebih lanjut, Wagub Emil menegaskan, perlu juga upaya tegas agar masalah banjir yang bisa membahayakan korban jiwa dan menyengsarakan kehidupan warga terdampak, bisa diantisipasi dengan baik.

“Kita harus tegas, ketika ada peringatan BMKG, dalam kondisi akhir-akhir ini memang riskan. Maka, evakuasi ke tempat lebih aman menjadi sangat penting. Jadi, masyarakat juga perlu pemahaman itu,” tandasnya.

Terkait hal itu pula, harus sudah dipetakan titik-titik kawasan rawan bencana dan beresiko bagi keselamatan jiwa. Seperti halnya, melalui ketahanan masyarakat desa yang tanggap bencana.

Titik lokasi rawan yang harus dipahamkan pada masyarakat, menurutnya seperti kawasan dengan lahan kritis dan terbuka, dengan tanah yang mudah bergerak dan rentan ambles.

Emil Dardak menambahkan, peta kerawanan bencana ini sangat penting, dan mitigasi untuk evakuasi warga terdampak sangat urgen. Terlebih, peringatan potensi bencana dari BMKG juga tidak bisa dipastikan sudah berhenti alias sudah aman.

“Kita pikirkan ke depannya bagaimana (solusinya). Tetapi, saat ini itu, yang kita nggak mungkin merubah (mengantisipasi) kerawanan bencana dalam waktu satu dua bulan. Jangan sampai ada yang memakan korban,” tandasnya.

Hal yang harus dipahami masyarakat, kata Emil, adalah bencana bisa datang tidak kita sadari kapan waktunya, bisa saja tengah malam atau saat sedang tidur terlelap.

“Jadi, Saya sudah meminta BPBD tegas, memberikan peringatan (bahaya) sekuat-kuatnya. Pada kades, kawin atau tokoh masyarakatnya. Plus kasih solusi, terkait pengganti mata pencaharian yang hilang atau biaya selama terevakuasi,” tegas Emil.

Wagub juga menyinggung soal bencana banjir Malang Selatan, khususnya di wilayah Sitiarjo, yang juga disebabkan pertemuan aliran beberapa sungai yang tidak bisa ditampung airnya.

Karena itu, lanjutnya, perlu dikaji dan dijawab terkait bagaimana potensi bencana banjir bisa dikurangi. Diantaranya, analisa dan perencanaan antisipasi banjir melalui normalisasi atau pelebaran sungai.

“Selain itu, perlu tidaknya pembangunan tanggul atau check dam. Atau, apakah memang air hujan tidak terserap sempurna, karena kondisi tanah di kawasan hulu yang harus diperkuat. Semua itu harus dijawab dengan perencanaan (penanganan) yang matang,” demikian Emil Dardak. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button