Disway

Babak Penyisihan

APAKAH peluang Erick Thohir jadi calon pasangan Capres Ganjar Pranowo sudah habis? Terutama oleh munculnya nama Sandi Uno?

Anda sudah tahu: Erick sangat diinginkan Presiden Jokowi untuk berpasangan dengan Ganjar. Tapi Sandi juga. Kalau Erick diharapkan bisa meraup suara dari kalangan NU, Sandi diinginkan agar bisa menggerogoti basis suara Capres Anies Baswedan. Karena itu Sandi harus berhenti dari Gerindra dan mendekat ke partai Islam: PPP.

Siapa yang akhirnya direstui belum ada pertanda-pertanda. Terutama menunggu apakah ketua umum PDI-Perjuangan tidak punya calon sendiri. Rasanya punya. Masak ketua umum partai tidak punya calon.

Baca Juga

Lalu nama-nama itu dilempar ke lembaga survei: mana yang paling bisa memenangkan Pilpres. Misalnya mulai muncul nama Kepala BIN Budi Gunawan, Jenderal Polisi. Setidaknya sudah ada 8 link berita yang mendorong agar Jenderal BG dipilih sebagai pasangan Ganjar.

Begitu pentingnya cawapres kali ini.

Capres di Pilpres 2024 memang memerlukan peran cawapres sebagai penambah suara. Itu berbeda dengan Pilpres 2019. Waktu itu posisi suara Pak Jokowi sudah sangat tinggi. Ia incumbent. Dipasangkan dengan siapa saja pasti menang. Pun bila hanya dipasangkan dengan sandal jepit.

Itu juga terjadi di zaman Pilpres jabatan kedua Presiden SBY. Tidak perlu mengharap tambahan suara dari cawapres. Cawapres lemah tidak masalah. Yang penting tidak negatif. Tidak menyumbang suara tidak apa-apa, asal jangan mengurangi suara.

Maka wapres Pak SBY, di periode kedua, adalah tokoh yang sangat tidak disangka: orang baik Boediono. Dan Wapres periode kedua Pak Jokowi juga amat tidak diduga: orang baik Pak Ma’ruf Amin.

Ganjar, Prabowo, Anies bukan incumbent. Boleh dikata ketiganya saling lirik: siapa berpasangan dengan siapa. Maka jangan harap dalam waktu dekat sudah akan ada putusan soal cawapres. Penentuan itu masih akan lama: bisa enam bulan lagi. Bisa di hari terakhir pendaftaran. Di menit terakhir pun masih bisa berubah.

Tahap sekarang barulah “babak penyisihan”.

Belum perempat final, semifinal, apalagi final.

Justru di babak penyisihan ini keriuhan lebih gempita. Calonnya masih bisa banyak. Simulasinya masih bisa beragam.

Maka peluang Erick Thohir belum habis. Detik terakhirnya masih jutaan detik lagi. Apalagi ia bisa diandalkan dalam hal dana. Apa saja bisa dibeli dengan uang. Apalagi suara. Ia juga bisa diharapkan menutupi kelemahan Ganjar di Jatim. Erick adalah anggota Banser besertifikat. Punya basis yang kuat di Jatim. Apalagi sikap partai PAN sudah kian jelas: menghendaki pasangan Ganjar dan Erick.

Tapi kantong Sandi juga tebal. Sandi punya pendukung besar di Jawa Barat. Itu bisa menutup kelemahan Ganjar di Jabar –kekuatan utama Anies dan Prabowo.

Kalau saja cawapres boleh dua maka Ganjar akan pilih dua-duanya. Dapat Jatim dan Jateng. Juga dapat logistik. Apalagi dua pengusaha muda ini bersahabat sejak muda. Sejak sama-sama di Amerika. Sama-sama menggemari olahraga. Selalu seiring sejalan dalam bisnis dan pergaulan.

Maka saya bisa membayangkan bagaimana persaingan dua sahabat ini di babak penyisihan. Tapi tidak usah khawatir. Keduanya juga sudah biasa bersaing. Pun di Pilpres 2019. Erick adalah tim pemenangan Jokowi. Sandi adalah cawapres pesaing Jokowi. Toh dua-duanya bisa bersatu di kabinet.

Atau, jangan-jangan dua-duanya ternyata tersisihkan oleh tokoh seperti Jenderal BG. Yang kemampuan intelijennya bisa diandalkan. Pun punya jaringan yang sangat kuat di lingkungan Polri. Peranan aparat masih begitu penting dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. Toh setebal-tebal kantong Sandi tidak bisa membeli suara kemenangan di Pilpres lalu.

Kerumitan yang mirip-mirip juga dihadapi Prabowo dan Anies Baswedan: cari pasangan yang bisa menambah suara. Baik lewat ketokohannya, dompetnya, maupun kekuasaannya.

Khusus untuk dua capres ini masih ditambah kerumitan lain: mengamankan kendaraan yang akan dipakai maju Pilpres. Partai PKB bisa ”mengunci” Prabowo. Kalau PKB ngambek Prabowo kehilangan kendaraan.

Pun Anies Baswedan. Begitu salah satu dari Nasdem, Demokrat, dan PKS ngambek kendaraan itu mogok.

Maka Anda-Anda lebih baik tetap saja bekerja seperti biasa. Tidak usah terlalu memikirkan capres-cawapres. Jangan sampai sudah mulai berkelahi karena beda dukungan. Akhirnya rezeki menjauh.

Amankanlah rezeki sendiri lebih dulu. Rezeki begitu sulit dicari hari-hari ini. Kecuali lewat korupsi dan peti mati. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 30 April 2023: Tandu Huang

Leong Putu

Kalau ada seorang laki – laki yang sudah menikah dan masih menyalurkan hobi mendaki gunung (sungguhan) sendirian kemungkinan bisa jadi istrinya galak ia hanya sedang ingin melarikan diri sejenak .

Mirza Mirwan

Bung Imau, saya sendiri belum pernah membaca Angsa-Angsa Liar. Saya membacanya versi asli: “Wild Swans: Three Daughters of China”. Sebenarnya Wild Swans cukup jelas menggambarkan tentang Revolusi Kebudayaan, terutama di bagian cerita tentang Chang. Hanya saja terbatas pada apa yang dialami dan dilihat di sekeliling Chang. Wild Swans yang terbit di Inggris tahun 1991 (sudah diterjemahkan ke dalam 38 bahasa) itu malah menjadi buku terlarang di Tiongkok. Yang beredar di Tiongkok adalah terjemahan bajakan. Cerita tentang Revolusi Kebudayaan versi Chang justru lebih lengkap di bukunya yang terbit 2005, “Mao: The Unkown Story”, yang ditulis bersama suaminya yang sejarawan, Jon Halliday. Yang ini jauh lebih tebal dari Wild Swans, 800-an halaman (entah ada terjemahannya atau tidak). Btw, setahu saya Jung Chang belum pernah memenangi Nobel Sastra.

imau compo

Sekarang, setiap baca CHDI, saya lengkapi dengan baca rusuhan. Ternyata, kemarin, ada yang luput, komentar Pak Mirza mengenai “revolusi kebudayaan Cina yang dituliskan dengan bagus oleh Stanley Abram Karnow”. Makasih Pak Mirza, saya pikir cerita revolusi kebudayaan sudah cukup dengan Angsa-angsa Liar-nya Jung Chang. Mudah-mudahan tersedia dalam edisi berbahasa Indonesia. Saya akui, utk baca cerita atau novel, “rasanya” belum saya dapatkan dari bahasa Inggris, masih dalam bahasa Indonesia.

Jimmy Marta

Di satu daerah, ada ungkapan yg dipercaya. Jika sayang ke anak, pecutlah. Jika sayang ke istri, coba tinggalkan. Pecut itu bermakna kasih pelajaran, di didik. Tinggalkan itu bermakna, coba bbrp waktu tanpa istri. Coba urus semua sendiri. #maaf bukan maksud ngajarin..

Amat K.

Akibat kasus Virgoun, tingkat kepercayaan istri jadi menurun. Suami setia macam saya turut terkena imbasnya. Para istri sering menggeneralisasi. Karena nila setitik rusak susu sebelanga. Bayangkan jika nilanya seekor, berapa susu yang akan rusak.

ARCGIANTARA

Terbongkarnya perselingkuhan penyanyi terkenal Virgoun membuat kepercayaan istri menurun. Lagu yang indah dengan lirik penuh cinta yang membuat hati perempuan berbunga bunga seketika berubah karena ulah Virgoun yang terekspose booking wanita. Lalu berimbas pada ketakutan istri pada suami terutama saya yang kerjanya sering keluar kota. Laki laki hijrah mulai tidak dipercaya apalagi pria seperti saya yang jauh dari kata hijrah. Maaf ini hanya curhat yang terkait sama tulisan.

Jimmy Marta

Bg@ic. Pada prinsipnya perusuh itu siap dimana saja. Yg penting gk ada hujan, gk angin badai, gangguan2 dijalan dan gk ada ularnya disana…wkwk..

Jimmy Marta

Dua kali di tawarin naik tandu, beliau gk mau. Itu bukan soal bayar2 atau sekedar uji tahan stamina saja. Pastilah karena faktor tujuan dan makna yg ingin didapat. Kalau wisatawan biasa mungkin akan memilih yg paling mudah. Naik cable car atau tandu, yg kalau bisa sampai puncak. Pak bos tentu sangat tahu, apa mitos2 pd setiap jejak dari Deng Xiao Ping di Huangshan ini. Anda ingin tahu apa cerita mitos2 itu?. Tunggu sj episode selanjutnya. Atau kalau gk diceritain, anda bisa langsung ke Sakura regency…

Handoko Luwanto

Kalo naik gunung dengan berjalan kaki disebut mendaki gunung. Kalo naik gunung dengan tali harness, sepatu gunung khusus & aneka alat bantu khusus disebut memanjat gunung. Nah, kalo naik gunung dengan ditandu, disebut apa ya ? Masa menandu gunung ? Pastinya jika naik gunung dengan sebagian mendaki dan ditandu disebut naik gunung cara hybrid.

Xiaomi A1

Jangan2, ibu 73 thn yg dijadikan garansi oleh Pak Dahlan itu sebenarnya jauh lbh kuat dari yg terlihat, ibu itu mungkin sengaja berhenti karena kasihan ingin memberi waktu Pak Dahlan beristirahat sejenak 😀 Seringkali yg kuat justru pura2 lemah untuk mengetahui batas kekuatan pesaing dibawahnya..Salam 🙂

Juve Zhang

Pak Bahadur Mershan sebenarnya sudah mencoba di usia 85 naik Everest.untuk rekor dunia paling tua berdiri di Everest.beliau meninggal saat pendakian. Kalau Y.Miura San bisa berdiri di puncak Everest usia 90 tahun nanti, mungkin rekor nya akan abadi ratusan tahun.

Juve Zhang

Kalau ke Jepang Abah berkunjung ke Yuichiro Miura, yg pas 90 tahun nanti mau jalan kaki ke Everest, disertai tim dokter dan anaknya. Bukan kaleng kaleng phisik dan mentalnya. Rocky Gerung masih muda , ini 90 tahun. Legenda Pendaki Sejati.

Jhel_ng

Sebagai perusuh “muda”, saya patut berbangga. Hanya ada 5 gunung yang pernah saya daki. Yang 3 ada Gunung Pundak, Arjuno, Welirang. 3 itu masih dalam satu gugusan pegunungan yang merupakan perbatasan 3 kabupaten: Mojokerto, Malang, dan Pasuruan. Yang satu adalah gunung Penanggungan, di wilayah Mojokerto. Yang lerengnya terdapat sumber mata air. Kemudian dari sumber mata air itu dibangun industri minuman dan jadilah kawasan Industri Ngoro. Rupanya tidak hanya minuman, ada juga pabrik trafo di situ. Konon gunung Penanggungan, yang tingginya hanya 1653 mdpl adalah puncak Gunung Mahameru. Sementara badannya adalah gunung Semeru. Gunung Penanggungan menanjak sejak dari pos awal. Beberapa kali dapat kesempatan mendaki dari dua sisi, desa Seloliman dan desa Tamiajeng. Abah DI perlu mencoba. Pasti lebih ngos-ngosan. Pasti lebih berkeringat. Ini gunung menantang di daerah tropis. Konon pula disitulah para Prabu Tanah Jawa memetakan daerah kekuasaannya. Gunung kelima adalah gunung Semeru itu sendiri. Sudah Penanggungan dan Semeru, artinya saya tidak perlu lagi mendaki gunung apapun di Pulau Jawa. Ups, ada dua gunung lagi, gunung kembar. Tidak perlu diceritakan di sini. Selamat yang akan kembali ke tanah perantauan apa perjalanan apapun, hari ini dan besok.

sri wahyuning

Sepakat dengan abah, april sd september hujan dan kabut, senakin kabur ndak jelas siapa kawan siapa lawan, semoga smua saling tulus berkawan demi satu indonesia sebagai sama2 anak bangsa dan oktober makin jelas, kami berdoa semoga smua bisa bersatu dalam rangka mengejar ketertinggalan zaman, sudah tigapuluhtahun kita ditinggal lari bangsa lain abah, sejarah kereta cepat pertama harapan kami bisa tumbuh kereta2 cepat yang selanjutnya, supaya saya dan keluarga bisa merasakan seperti abah naik kereta bw tanah tidak harus ke wuhan….sugeng riyadin kupatan dengan opor ato soto banjarnya nggih abah, salam sehat slu kagem klrg iskan smua, matursuksma

Komentator Spesialis
Haungshang (黄山) ini ternyata tingginya “cuman” 1.864 meter saja. Nggak terlalu tinggi. Kalau lihat artinya kurang lebih gunung kuning. Entah kenapa disebut kuning. Apa warnanya kuning atau gimana. Karena sudah dikenal luas, saya yakin sudah ada trek khusus yang memudahkan pendaki. Jadi nggak usah lebay mentang mentang sudah naik ke sana, wkwkwk…Karena sayapun pernah naik gunung setinggi 2.084 meter 2 kali di Indonesia. Biasa biasa saja nggak capek. Ketika naik gunung Tangkuban Perahu naik mobil sampai puncak kawahnya, wkwkwk…

Liáng – βιολί ζήτα

Oom Komentator Spesialis : “Kalau lihat artinya kurang lebih gunung kuning. Entah kenapa disebut kuning. Apa warnanya kuning atau gimana.” Penamaan Huang Shan (Yellow Mountain – Gunung Kuning) dan Huang He (Yellow River – Sungai Kuning), kemungkinan besar terkait dengan Huang Di (The Yellow Emperor – Kaisar Kuning). “Huang Di” – adalah Kaisar yang sangat legendaris, sebagai pencetus bentuk negara terpusat (sentralisasi), juga pada masa kekaisarannya diyakini terjadinya berbagai penemuan dan inovasi yang dianggap sebagai pemula kebudayaan China. Seringkali sebagian orang agak keliru dengan perbedaan antara “HUANG Di” dan “Qin Shi HUANG Di”. – Huang Di (2600an SM). – Qin Shi Huang Di (tahun 200an SM). “Qin Shi Huang Di” – adalah Kaisar yang berhasil mempersatukan China dengan menaklukkan 6 kerajaan lainnya – kemudian mendirikan Dinasti Qin.

Jimmy Marta

Perjalanan di daerah berhawa sejuk tentu sangat asik. Banyak berjalan kaki, gk terasa lelah. Makan enak, tidurpun pulas. Karena alasan itu sy lebih memilih liburan ke Iseltwald. Yah, itulah desa yg terdapat di wilayah Bernese, Oberland Swiss. Desanya tertata rapi dan bersih. Berada di kaki pegunungan alpen dan berhiaskan danau Brentz yg indah mempesona. Walau disebut desa, disini semua lengkap. Hotel, Resto dan super market. Bahkan ada toko dr brand terkenal spt LV, Victoria Secret dll. Waktu terbaik untuk anda berkunjung kesini, adalah saat musim semi. Saat itu cuaca sejuk. Dedaunan di pepohonan mulai menghijau. Nun di sana, puncak bukitnya berhiaskan salju putih yg tidak menutup semua bagian bukit. Karena itu ke Neom yg panas tempo hari sy hanya lwt virtual. Dan kali ini pun sama….

thamrindahlan

Bukan lelaki kalau bergerak perlahan/
Melintas hutan berbekal parang/
Tentang mendaki gunung huangshan/
Perlu kekuatan perlu mental pejuang/

Agus Suryono

DITAWARI NAIK KUDA DI BROMO.. Abah 3 kali ditawari naik tandu, tapi tetap memutuskan NADIKARI.. (Naik Gunung di atas Kaki Sendiri). Nah, tahun 1995, bersama teman-teman kantir, sy pernah menyeberangi lautan pasir Bromo. Tidak naik jeep. Jadi jalan kaki. Di tengah jalan, sekitar 5 kali saya ditawari tuk naik kuda krn keliatan terengah-engah. Dari 5 kali tawaran, 4 kali saya tolak. Saat tawaran ke 5 saya menyerah. Naik, dengan janji sewa kuda sekian rupiah. Angka pastinya lupa. Yang lucu, setelah berjalan sekitar 10 (sepuluh) langkah.. “Sudah sampai pak,’ kata pemilik kuda. Ha ha. Ternyata sudah sampai. Dan bayar sekian ribu hanya utk 10 langkah kuda. #Kapusan, tapi udah deal. Ya udah. Rapopo.. He he.

Komentator Spesialis

Mungkin peradaban Tiongkok, India dan Mesir adalah 3 peradaban tertua di dunia. Sekitar 2000 SM an. Setelah itu, zaman Romawi dan Persia. Dan berikutnya Masa keemasan Islam zaman Otsmani. Otsmani runtuh Barat berkuasa. Dan mungkin kembali ke China lagi. Bagaimana dengan Indonesia ? Diketahui baru tahun 400M. Padahal tahun segitu bangsa Arab sudah punya peradaban baca tulis. Jadi itungannya memang kita baru datang belakangan.

Pryadi Satriana

Bahasa dan “nilai rasa”: ulasan singkat. Kata ‘Anda’ diposisikan sebagai ungkapan ‘egaliter’ – yg tidak membedakan usia, kedudukan/pangkat, atau pun status sosial – sebagai ‘kata ganti orang kedua’, yaitu yg diajak bicara, tunggal dan dalam ungkapan SAPAAN. Perhatikan contoh berikut.

  1. Jika anda perlu bantuan terkait pendaftaran, hubungi petugas di loket pendaftaran.
  2. “Jika kalian mau bertanya, hubungi saya di ruang guru,” kata Pak Amat, guru bahasa Indonesia.
  3. “Siapa nama Anda?” kata Mbak Pipit. Penjelasan: Kalimat pertama menunjukkan penggunaan kata ‘anda’ sebagai alternatif yg lebih baik daripada kata ‘kamu’. Kalimat kedua menunjukkan bahwa ‘kalian’ dipakai untuk ‘orang kedua’ – yang diajak bicara – ‘jamak’. Kalimat ketiga menunjukkan pemakaian kata ‘Anda’ dalam kalimat sapaan untuk menggantikan kata ‘Bapak’, ‘Ibu’, ‘Saudara’,’Kakak’, atau ‘Adik’. Dalam penggunaan sehari-hari, sebagian orang “merasa” – menggunakan “nilai rasa” – bahwa kata ‘Anda’ kurang sopan untuk orang yg lebih tua. Ada yg “merasa” kata ‘Anda’ terkesan “arogan” dan “menjaga jarak”, dsb. Hal tersebut lumrah dalam berbahasa karena bahasa ditentukan oleh pemakainya, bukan oleh KBBI, apalagi sekadar oleh ‘copy editor’ yg “bisanya cuma mengatakan yg betul menurut KBBI adalah … tanpa memberikan argumen”. Bahasa itu “hidup” dan “terus berkembang”. Ada yg disebut “bentuk bersaing”, seperti ‘ramadhan – ramadan’, ‘priyayi – priayi’, dan ‘respon – respons’. Yang dianggap “baku” belum tentu diterima. Salam.

Chei Samen

Maap Pak Pry, numpang tanya! Dalam konteks Negara Saya, sering guna perkataan “tuan”. Contohnya, “Tuan apa khabar?”. “Moga tuan-tuan sihat hendaknya”. Adakah ianya molek (baik), andai diguna-pakai kepada teman di chd khusus pembaca +62 . Terima kasih daun keladi. Moga tuan sehat selalu. Tabik.

AnalisAsalAsalan

Pak Pry, Kalau Pak Pry atau siapa pun tidak mau mengikuti KBBI ya terserah. Namun, kalau ingin memperbaiki KBBI silakan beraudiensi dengan Badan Bahasa. Kalau argumentasinya diterima, maka KBBI akan diubah. Kalau Pak Pry konsisten menggunakan KBBI, maka ‘respons’ adalah kata dasar. Kata ‘responden’ dan ‘korespondensi’ bukan bentukan kata ‘respons’. Kedua kata itu termasuk kata dasar. Anehnya, Pak Pry berargumentasi dengan bahasa Inggris, seperti imbuhan -isasi. Imbuhan -isasi tidak diserap ke bahasa Indonesia. Jangan mengira semua yang ada di bahasa Inggris diserap ke bahasa Indonesia. Sebagai contoh kata ‘nasionalisasi’bukan bentukan atau turunan kata ‘nasional’. Kalau tidak setuju, sekali lagi, silakan ke Badan Bahasa. Saya tunggu hasilnya.

Pryadi Satriana

Ada istilah “universal grammar”, karena itulah Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia berorientasi pada ‘transformational-generative grammar’ yg dikembangkan oleh Noam Chomsky. Hal tersebut disebutkan secara eksplisit dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Prof. Samsuri, Prof. Soenyono, Prof. Anton M. Moeliono, Prof. Asim Gunarwan mengembangkan bahasa Indonesia dg kerangka teori ‘transformational-generative grammar’. Karena itu, pengertian “kata dasar” diadopsi dari pengertian “base form” (bhs. Inggris). Dalam bahasa Inggris, bentukan ‘national’, nationalize’, ‘nationalism’, ‘nationality’, dan ‘international(ism)’ berasal dari ‘base form’ (kata dasar) ‘nation’. Penyebutan kata-kata yg Bung AAA sebut “semuanya kata dasar” tidak akan diterima oleh Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI), yang pernah diketuai oleh Prof. Samsuri. Demikian penjelasannya. Salam. Rahayu.

Everyday Mandarin

Untuk mendaki Huangshan, org² butuh bantuan trekking pole (tongkat hiking). Kl tanpa trekking pole, senior ga kuat daki jauh. Tangganya curam. Sy dan rombongan tahun 2012 sudah daki Huangshan. Itu pun sudah dibantu naik Yungu cable car (云谷索道). Sayang beribu sayang, sy tiba di bulan yg salah, Aug 2012. Musim hujan. View terbaik di Huangshan memang Sep-Okt, sprt yg ditulis Pak Dahlan di atas. Jadilah sy berponco kuning. Ga bisa foto krn takut blackberry rusak kena air. Terus ngos²an krn sekujur badan terbungkus ponco plastik kedap angin. Di luar, air membanjiri pepohonan yg menetes. Di dalam, keringat membanjiri kolor. Jalan kaki dgn kolor basah, gimana gt rasanya.

mzarifin umarzain

HANYA uang nya yg kelewat banyak yg bisa membuat ia sembuh. TAK ADA TUHAN YG MAHA MENYEMBUHKAN? Yg maha Menentukan segala nya, yg menentukan sembuh tidak nya seseorang? Laa takil nii ilaa nafsii thorfata ‘ain. Jangan Kau wakilksn, serahkan urusan kpd ku, kpd diri ku walau sekejap mata. Kita harus serahkan segala urusan kpd Tuhan, yg maha Menentukan, kita juga harus selalu berusaha sekuat tenaga, sekuat ongkos nya. Uang sudah berubah jadi Tuhan?

Mery Veronica

光明顶… basecamp aliran ming di film Golok Pembunuh Naga (Thio Bu Ki) karya Jing Yong

Gianto Kwee

Apakah “Huangshan” Ditulisan ini adalah gunung “Hoasan” Basecamp nya “Hoasanpay” juga gunung yang didaki “Thio Bu Ki” saat mengantar “Njo Put Hwe” untuk ketemu ayahnya ataupun tempat pertempuran terakhir “Ang Tjit Kong lawan Auwyang Hong ?’ Diambil dari “Sin Tiauw Hiap Lu” dan To Liong To’ karya Chin Yung

Mery Veronica

Huangshan 黄山 beda ama Huashan 华山 (华山论剑, tempat pengemis utara, racun barat, sesat timur, raja selatan, dewa tengah pibu)

adi Nugraha

jangan kaget krn yg ditandu tidak ada wanitanya, krn pada dasarnya obat kuat diciptakan utk pria, xixixi

Jimmy Marta

Kalo pagi, ucapannya jd, selamat menuruni gunung teman.. jangan lupa mandi!

Mirza Mirwan

Mungkin masih banyak pembaca CHD yang ingat event grand prix F1H20 di Danau Toba 24-26 February yang lalu — pertama kalinya di Indonesia. Tetapi mungkin hanya kurang dari 10 pembaca yang tahu bahwa sejak 28 April kemarin hingga hari ini, 30/4, event yang sama digelar di Tiongkok. Sebelum pandemi negeri Panda itu sudah beberapa kali menjadi tuan rumah grand prix F1H20. Tempatnya berpindah-pindah. Tetapi venue-nya selalu di sungai. Kali ini giliran Zhengzhou yang menjadi kota penyelenggaranya. Venue-nya di Sungai Kuning (Huanghe). Pembalap powerboat Shaun Torrente dari AS yang berlaga untuk klub Abu Dhabi Team menjadi jawara di Tiongkok 2018 dan 2019. Beberapa hari yang lalu ia sesumbar bisa mengulang kesuksesannya sebelum pandemi dulu. Tetapi di babak kualifikasi 1, 2, dan 3 kemarin ia kalah dari Sami Selio, Rashed Al-Qemsi, dan Jonas Andersson. Tetapi bukan berarti di babak terakhir hari ini ia tak punya kesempatan untuk menjadi juara. Begitu juga dengan Bartek Marszalek dari Polandia (klub Stromoy Norwegia) yang menjuarai Grand Prix Danau Toba. Di babak kualifikasi Bartek berada di papan tengah dari 20 pembalap.

Amat K.

*Peringatan! Membaca tulisan di bawah dapat menyebabkan pusing (sedikit) dan perut lapar bagi yang belum makan. Pertanyaan Bung @Yusuf Ridho semalam membuat saya meneroka alam maya. “Mengapa kata “Anda” harus diawali dengan huruf kapital?” “Karena berdasarkan EYD V ditetapkan seperti itu.” Jawabannya tidak bisa seperti itu kata Pak Pry. “Setiap ilmuwan dituntut berpikir kritis. Tanpa sikap itu ia hanyalah sarjana semu”. “Tapi saya bukan sarjana, tak apa tak kritis.” Bukan begitu. Poinnya adalah “kritis”. Pun jangan lupa “analisis”. Jangan menjadi “pemulung akademis”. Is is is. Lanjut? Lanjuuut! Musiiiik! Dalam EYD V ada kaidah berikut. “Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan adik serta kata atau ungkapan lain (termasuk unsur bentuk ulang utuh) yang digunakan sebagai sapaan.” Kemudian ditambahkan salah satu catatan pengecualian: a. Kata Anda ditulis dengan huruf awal kapital. ….

Amat K.

Anda adalah kata ganti atau pronomina orang kedua. Sama seperti kamu, ente, elu, sampeyan, engkau, dll. Dalam sebuah tuturan, menurut Brown dan Gilman -yang meneliti pengguna bahasa Eropa sana- pemilihan kata ganti orang kedua dipengaruhi faktor kekuasaan dan solidaritas. Kekuasaan dan solidaritas di antara penutur dan mitra tutur tersebut memunculkan dua bentuk kata ganti orang kedua “Vos” (selanjutnya disingkat V) untuk mitra tutur yang kedudukannya lebih tinggi dari penutur dan “Tu” (selanjutnya disingkat T) untuk mitra tutur yang kedudukannya dianggap lebih rendah dari penutur. Dalam penerapan, kaitannya dengan kekuasaan “simpelnya” seperti ini: 1) ketika penutur dan mitra tutur sama-sama berkuasa akan menggunakan V; 2) ketika penutur dan mitra tutur sama tidak berkuasa akan menggunakan T; 3) ketika penutur lebih berkuasa daripada mitra tutur akan, dia akan menggunakan T lalu dibalas dengan V; sebaliknya 4) ketika penutur tidak lebih berkuasa daripada mitra tuturnya akan menggunakan V dan dibalas dengan T. Kemudian dikaitkan dengan solidaritas. Jika penutur dan mitra tutur sama berkuasa dan mempunyai hubungan solidaritas, mereka cenderung menggunakan T. Apabila sama berkuasa antara penutur dan mitra tutur tetapi tidak ada hubungan solidaritas, mereka akan menggunakan V sebagai sapaan.

Amat K.

Masuk ke persoalan “Anda”. Lazim digunakan sekarang, “Anda” (V) sebagai bentuk penghormatan kepada mitra tutur, dianggap lebih berkuasa ataupun lebih tua yang layak dihormati. Namun 5-u, mengapa harus dituliskan dengan “A kapital” di awal kata? Apa bedanya dengan “anda”? Toh sama lafalnya. “anda” atau “Anda” sudah melambangkan V untuk mitra tutur, bukan “kamu”. “anda” saja sudah cukup, mengapa harus “Anda”? Ada yang membedakan kata ganti orang kedua yang formal dan informal. “Anda” adalah bentuk formal, penghormatan khusus untuk orang-orang yang dihormati. Sejarahnya dahulu, “Anda” ini berasal dari kata “andika” -sapaan hormat orang kedua; Tuanku-. Makanya “Anda” dituliskan dengan A kapital. Di antara banyak kata ganti orang kedua tadi mengapa cuma “Anda” yang mendapat keistimewaan dengan huruf kapital? Lagipula, berbahasa tidak lepas dari “rasa” dan budaya. Dengan alasan keformalan dan penghormatan, belum tentu “Anda” cocok digunakan dalam semua situasi kondisi tuturan. Untuk menghormati saudara tua juga ayah-ibu, menurut saya “Anda” kurang tepat digunakan. Cuma “Anda” yang berhuruf kapital, terkesan semena-mena.

Gianto Kwee

Konon kata “Anda” Terinspirasi dari nama semenanjung “Andalusia” Anda – Kamu (Halus) Lu – Kamu (Umum) Sia – Kamu (Sunda kasar) Hanya “Otak-atik Gathuk”

AnalisAsalAsalan

Mas @Amat K Tentang kata ganti ‘Anda’ dan sejenisnya.

  1. Kalau ‘engkau’ diawali huruf besar, bagaimana membedakan ‘Engkau’ untuk berdoa dan bukan? Maka, sudah tepat ada ‘engkau’ dan ‘Engkau’ di tengah kalimat.
  2. Di KBBI kata ‘Anda’ tidak seperti yang sampean tulis. Ini di KBBI: An.da1 ⇢ Tesaurus pron sapaan untuk orang yang diajak berbicara atau berkomunikasi (tidak membedakan tingkat, kedudukan, dan umur) Tentang rasa, apakah sampean menggunakan kata ‘kamu’ saat memanggil ayah atau ibu? Kalau di daerah saya, itu sangat tidak sopan. Menggunakan ‘Anda’? Lucu bingits. Jadi, tetap menggunakan panggilan ‘Ayah’ atau ‘Ibu’ atau mengadopsi bahasa Jawa ‘njenengan’. Pertanyaan utama, “Mengapa kata ‘Anda’ selalu diawali huruf besar?” Googling saja: Asal Usul Kata Anda, Diperkenalkan Pertama Kali Perwira TNI Di Tribun Manado ditulis dengan jelas. Rosihan Anwar yang mengusulkan. Berikut ini alasannya: Untuk mencegah perasaan feodal masuk yaitu kepada orang tinggi dipaka huruf besar sedangkan kepada yang rendah dipakai huruf kecil. Jadi biar setara semua penulisan kata ‘Anda’ diawali huruf besar.

AnalisAsalAsalan

Mas @Amat Seorang teman datang dari Jakarta — cowok & ganteng — kalau bicara selalu menggunakan kata ‘Lo’. Saya tanya, “kalau sama teman kan menggunakan kata ‘kamu’? Dia bilang, “Di Jakarta nih, kalau ada cowok bilang ke dia ‘kamu’, dia langsung menyingkir. Hiiiii, jijay.” Apakah kata ‘kamu’ harus direvisi dari KBBI dengan alasan rasa sudah berubah? Hahahahaha.

Leong Putu

Belum lulus jadi muridnya p Pry, karna belum bilang bung YR goblok dan ngeyel.

ichsan Hamid

#24.. semua puncak terasa indah.. hanya rasa yg membuatnya berbeda

Agus Suryono

KALAU DI GUNUNG IJEN, BUKAN TANDU.. Ya, di Gunung Ijen, bagi yang tidak kuat naik disediakan SONGKROK. Bukan tandu. Songkrok di Ijen sebenarnya, dulunya adalah alat untuk membawa turun BELERANG. Dengan kapasitas sampai 400 kilogram. Saat saya memutuskan naik Songkro di Ijen, saya sempat ragu. Apakah di “jalan gunung” yang naik/ turun/ belok, saya aman di atas Songkrok..? Tapi setelah tahu bahwa..
1). Selama ini aman, tidak ada kecelakaan.
2). Dulunya muatannya belerang 400 kilo aja aman.
3). Dan crew untuk 1 unit Songkro adalah 3 orang, yaitu, pada saat NAIK, 2 orang di DEPAN menarik, dan 1 orang di belakang mengendalikan/setir plus mengendalikan REM, maka saya yakin AMAN. #Mungkin staf wisata Huangshan harus studi banding ke Ijen..

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Editor: Sugeng Irawan


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button