Kabupaten MalangMalang Raya

Berdayakan Eks Napiter, Fasilitasi Pendampingan Ekonomi di Lahan KTN

AMEG – Para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) dan penyintas melakukan tanam jagung di lahan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Sedayu Turen, Selasa (23/8/2022).

Penanaman jagung di lahan KTN Turen ini dilakukan dan dicanangkan bersama-sama Sekretaris Utama BNPT, Mayor Jendral TNI Dedi Sambowo berserta jajarannya, didampingi Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto.

Kegiatan penanaman jagung ini menjadi bagian program sinergitas Kementerian/Lembaga bersama BNPT. Turut hadir sejumlah pihak yang merupakan jajaran program sinergitas, juga wakil dari Universitas Islam Malang.

Baca Juga

“Kegiatan ini sebagai program pilot project sinergitas Kementerian/Lembaga bersama BNPT. Program dilaksanakan di lima provinsi. Kalau di Jawa Timur, ini masih yang pertama,” terang Kasub Satgas Sunergitas BNPT Jawa Timur, Solahudin Nasution, Senin (23/8/2022).

Tanaman jagung yang ditanam ini di KTN Turen ini ada di lahan milik Pemkab Malang seluas sekitar 16 hektar, yang dihibahkan untuk pinjam pakai atau sewa oleh anggota koperasi yang dibentuk BNPT.

Menurut Nasution, ada setidaknya 30 mantan napiter yang bisa bergabung dalam koperasi bentukan BNPT yang diberi nama Koperasi Harmoni Bangsa di KTN Turen ini.

Kasubdit Bina Masyarakat BNPT, Solihudin Nasution. (amin)

“Lahan KTN ini selanjutnya dikelola koperasi, dan pemanfaatan hasilnya bisa dinikmati mantan dan mitra napiter, penyintas, maupun masyarakat sekitar. Penghasilan dari sewa tetap ada yang dikontribusikan untuk pemkab Malang,” jelasnya.

Dijelaskan, program KTN BNPT ini merupakan salah satu pendekatan lunak yang dilakukan. Selain pemberdayaan ekonomi KTN ini, lanjutnya, eks napiter dan penyintas juga dilakukan pendekatan pendidikan dan sosialisasi.

Menambahkan, setidaknya ada 42 Kementerian/Lembaga pemerintah yang sudah MoU mendukungan program sinergitas ini.

Ia lalu mencontohkan, dukungan Kementerian Sosial RI yang sudah banyak membantu bagi mitra BNPT baik eks napiter maupun penyintas dalam berbagai bentuk bantuan.

“Sejak 2012 Kemensos sudah membantu. Ada yang berupa pelatihan kewirausahaan, atau bantuan langsung untuk usaha yang dijalankan. Nilainya antara Rp 5 juta, ada yang sampai Rp 15 juta setahun per orang,” demikian pria yang juga sebagai Kasubdit Bina Masyarakat BNPT. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button