Buka Bareng Mas Doel
Keberagaman kuliner Nusantara sejak zaman dahulu hingga saat ini tetap disuki. Dari keberagaman itu banyak muncul aneka makanan dengan cita rasa yang berbeda dari setiap daerah di Indonesia. Saat berbuka, semua itu bisa dirasakan dalam Buka Bareng Mas Doel.
***
Untuk melestarikan dan mengembangkan makanan tempo dulu yang merupakan bagian dari warisan budaya, Quest Hotel Darmo Surabaya menyuguhkan makanan bernuansa masa lalu selama Ramadan.
Kebetulan saat Ramadan, umat Muslim tak hanya sekadar ingin mendapatkan menu berbuka yang enak. Namun lebih dari itu sekalian berkumpul bersama keluarga, kawan, dan kolega. Semua itu lalu dikemas dengan menu Buka Bareng Mas Doel.
Sebenarnya nama ”Mas Doel” tak lain adalah singkatan nama Executive Chef Quest Hotel Darmo Surabaya. Namun juga jadi ungkapan dari masakan tempo dulu yang dihadirkan. ”Selain untuk melestarikan kebudayaan melalui makanan Nusantara, konsep tempo dulu dan masakan Nusantara dipilih karena sangat cocok dan familiar di lidah orang Surabaya dan sekitarnya,” ujar Public Relations Officer, Melly Aruni.
Menyesuaikan namanya, dihidangkanlah berbagai menu dari berbagai daerah yang ada di Indonesia layaknya pasar rakyat zaman dahulu.
Asyiknya, makanan-makanan itu disajikan dengan berbagai gubug atau stall yang tradisional. Lengkap dengan dekorasi tempoe doeloe.
Tamu-tamu dapat berkeliling di area tempat makan seperti sedang menikmati jajanan zaman dahulu kala. Setiap hari ada sekitar 9 menu gubug dengan beragam menu yang berganti ganti seperti aneka takjil, aneka minuman tradisional, aneka kue, sate klopo, selat solo, tahu campur, mie ongklok, gulai maryam, hingga laksa Tangerang.
Tak hanya menu di gubuk-gubuk, menu prasmanan utama disajikan. Di antara itu ada masakan ayam guling. ”Biasanya yang guling kan kambing ya tapi ini ayam,” kata Agus Nurjana, Food Beverage Manager Quest Hotel Darmo Surabaya.
Inilah yang menjadi ciri khas. ”Ayam guling tersebut disajikan di besi panjang secara utuh yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah yang nikmat lengkap dengan aneka sambal,” tambah Agus. (*)
Editor | : | |
Publisher | : | |
Sumber | : |