Entertainment

Dunia Sekolah yang Keras

Sham Yuet

AMEG – Tidak selamanya lahir di tengah keluarga superkaya dan terpandang itu menyenangkan. Kadang, ada momen-momen yang bikin tertekan. Seperti yang dialami Sham Yuet, putri bintang film Hongkong era 90an Chingmy Yau dan mogul fashion Sham Kar Wai. Gara-gara latar belakang keluarga, dia sering mengalami perundungan di sekolah.

Yuet sebenarnya bukan semata nebeng ketenaran keluarga. Dia sudah membangun karir sendiri sebagai model. Dia sudah tampil di runway London Fashion Week. Dan berkali-kali menjadi kover majalah Elle Hongkong dan Cosmopolitan. Gadis 19 tahun itu disebut-sebut sebagai generasi kedua paling cantik di Asia.

’’Pada dua tahun pertama SMP, aku sangat menyadari bahwa aku berbeda,’’ ungkap Yuen, dalam wawancara dengan Prestige. ’’Teman-teman sekelas sering mengatakan hal-hal jahat tentang keluargaku. Baik di belakang maupun di depanku langsung,’’ sambat dia.

Baca Juga

’’Aku hanya punya dua teman akrab. Aku selalu bersama mereka, karena teman lain cenderung mem-bully aku,’’ tambah Yuet.

Parahnya lagi, setiap langkah keluarga bintang itu selalu diikuti paparazzi. Saat SMA, Yuet sering melihat pria-pria besar dengan kamera berlensa panjang menunggu dia di depan rumah atau sekolah. Untuk sekadar mendapatkan foto-foto dia bersama orang tua atau teman-teman dia. Yuet sangat tidak nyaman.

Sham Kar Wai kemudian berisiniatif menyewakan bodyguard untuk melindungi putrinya. Hal itu, ternyata, membawa lebih banyak kerugian buat Yuet. Dia semakin menjadi bahan omongan teman-teman. Saking tidak tahan, Yuet pindah sekolah.

Namun, mau melarikan diri sejauh apa pun, Yuet tetap dikejar drama. Waktu lulus SMA, dia pindah ke Vancouver, Kanada. Kuliah di University of British Columbia. Mengambil jurusan bahasa Jepang dan psikologi. Dan dia masih menjadi bahan gosip hangat di antara teman-teman seangkatan. Bahkan para senior.

’’Dunia kampus sangat mengerikan buatku. Aku sangat introver. Susah mencari teman. Aku tidak tahu bahwa orang-orang mengenaliku, bahkan di sana,’’ tutur Yuet. ’’Banyak rumor yang beredar tentangku. Ada juga anak-anak yang mendekatiku, bilang kepingin berteman. Tapi ternyata ujung-ujungnya hanya ingin menanyakan tentang keluargaku,’’ jelas dia.

Nah, pandemi Covid-19 membuat Yuet sedikit bersyukur. Sebab, dia tidak perlu datang ke kampus. Semua perkuliahan bisa diikuti secara online. Dia merasa aman dari perundungan. Asal bullying-nya tidak ikut-ikutan pindah ke online saja sih… (*)


Editor : Sugeng Irawan
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : Harian Di's Way

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button