Nasional

Komentar Keras Soal Kasus Brigadir J, Napoleon Bonaparte: Gak Usah Sembunyi, Ngaku Kau!

AMEG – Kasus tewasnya Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo banyak menyita perhatian publik dan mantan petinggi Polri.

Ya, Irjen Napoleon Bonaparte pun ikut menyoroti kasus tewasnya Brigadir J.

Napoleon berharap, Polri bisa membuka secara gamblang fakta sebenarnya di balik kasus tersebut.

Baca Juga

“Saya berharap juga kepada teman-teman saya yang masih ada di Polri. Untuk adik-adik saya, sudahlah buka apa adanya. Terlalu mahal harganya,” kata eks Kadiv Hubinter Bareskrim Polri itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, ditulis Jumat 29 Juli 2022.

Di sisi lain, Perwira Polri aktif yang kekinian tersandung kasus dugaan kekerasan terhadap M. Kece itu juga menyinggung soal slogan Presisi Polri.

Menurutnya, agar slogan tersebut untuk dibuktikan demi menjaga marwah Korps Bhayangkara.

“Dari dulu kita canangkan untuk Presisi, untuk Promoter menjaga marwah Polri. Buktikan sekarang daripada kita dicibir oleh semuanya seperti hari ini,” tegasnya.

Selain itu, Napoleon juga meminta kepada pihak yang telah berbuat atas kematian Brigadir J untuk tidak bersembunyi.

Kepada pihak tersebut, Napoleon meminta agar jujur.

“Kepada yang berbuat nggak usah sembunyi kau. Kau ngomong, ngaku kau. Aku abangmu sudah beri contoh, kau ikuti saja,” ujarnya.

“Jujur saja kenapa? Enggak susah dek hidup di penjara, biasa saja,” pungkasnya.

Sementara itu, Komjen Pol (Purn) Drs. Susno Duadji mengingatkan, agar Polri tidak mempertaruhkan marwah korps-nya untuk kepentingan seseorang apalagi sesuatu yang lebih kecil dalam kasus polisi tembak polisi.

Menurutnya, martabat Polri begitu besar jika harus menutupi kebenaran di balik kasus tewasnya Brigadir J dan menyeret nama Irjen Pol Ferdy Sambo beserta istri.

“Gelombang reaksi publik dengan ekspektasinya begitu luar biasa dalam menangkap perkembangan informasi kasus tewasnya Brigadir J. Saya yakin, Polri tidak akan mempertaruhkan korps-nya, hanya untuk kepentingan sesuatu yang lebih kecil,” kata Susno Duadji, Jumat, 29 Juli 2022.

Menurut Susno Duadji, pertaruhan jabatan dalam risiko tugas itu hal biasa. Menanggalkan perwira tinggi, perwira menengah juga hal lumrah jika benar melanggar hukum apalagi mencederai korp itu sendiri.

Korps Polri adalah pertaruhan besar saat ini. Wajah Polri begitu disorot publik di tengah kesan gamang hingga melibatkan Kapolri pada jenderal, Menkopolhukam, dan Presiden Jokowi.

“Sejauh ini saya masih yakin Polri bisa menyelesaikan kasus ini, katakan saja faktanya, yang benar jika benar, salah jika salah,” pungkasnya.

Brigadir J diketahui tewas usai ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.

Narasi polisi menyebut, Yosua ditembak Bharada E usai diduga melakukan pelecehan dan menodong senjata api terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button