AMEG – Cobaan seolah tiada henti. Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia dilanda musibah longsor dan banjir di Flores, NTT, beberapa waktu lalu, hingga meluluhlantakkan rumah dan merenggut nyawa warga.
Musibah itu pun disikapi Ketua Program Studi Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura, Khoirun Nasik SHi, melalui acara doa bersama dan tausiyah via zoom, oleh BEM KM Universitas Trunojoyo Madura Kabinet Karya Cita, Selasa (6/4/21).
Kepada seluruh pengurus BEM KM UTM, dia mengingatkan, ini saatnya berbagi dan peduli terhadap sesama manusia.
“Saatnya kita merangkul sesama, agar penderitaan mereka bisa terobati dengan kepedulian kita. Apalagi menjelang bulan Ramadan, kita harus peka dengan kondisi alam yang sering kita ‘siksa’ selama ini. Karena itu, disamping peduli kepada para korban, kita juga harus peduli serta merawat alam,” pinta pembina Asrama Mahasiswa UTM itu.
“Kita sering menyepelekan alam, seperti membuang sampah tidak semestinya, menebang pohon secara liar, hingga merusak ekosistem hewan. Perilaku jelek inilah yang membuat alam marah kepada kita lewat bencana,” kata Takmir Masjid Besar Kampus Universitas Trunojoyo Madura itu.
“Saya berharap, jelang datangnya Ramadan dan adanya musibah di negeri ini, kita semakin sadar dengan perilaku tidak baik yang sering kita lakukan, dansegera berubah ke perilaku yang lebih baik, semakin dekat dengan Allah SWT serta peduli terhadap sesama manusia,” pungkasnya. (ar)
| Editor | : | |
| Publisher | : | |
| Sumber | : |
