AMEG – Sekretariat Negara didesak meminta maaf kepada publik, karena telah mem-publish acara yang jelas-jelas bukan agenda kenegaraan.
“Setneg perlu meminta maaf kepada seluruh warga negara. Tentu menyesakkan dada, melihat kenyataan Setneg tak memahami mana urusan privat dan publik,” tegas Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, di Jakarta, Senin (5/4/21).
Pengamat politik jebolan Universitas Telkom itu berpendapat, Pemerintah seharusnya juga tidak membangun kesan ada disparitas antarwarga negara satu yang dianggap prioritas, dengan warga lainnya. Karena itu, tidak semestinya diunggah di kanal resmi negara, dalam hal ini akun Medsos Setneg.
“Presiden Jokowi punya akun personal, akan jauh lebih terhormat jika menggunakan itu,” tutue Dedi.
Dia juga prihatin dengan sikap pemerintah dalam menegakkan protokol kesehatan Covid-19. Menurutnya, pada acara pernikahan putra Halilintar Anofial Asmid dan putri Anang Hermansyah itu terlihat ramai dan terjadi kerumunan.
“Pemerintah melarang kerumunan, sementara mereka sendiri sama sekali tidak dapat dijadikan teladan rakyat,” tandasnya.
Seperti diberitakan, pada Sabtu (3/4/21), akun Twitter resmi Sekretariat Negara mengabarkan kehadiran Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana di acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.
“Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana hadiri akad nikah Aurel dan Atta,” begitu tulis akun @KemensetnegRI, (3/4/21). (ar)
| Editor | : | |
| Publisher | : | |
| Sumber | : |
