ALBUM mini kedua Enhypen, Border: Carnival, langsung laris manis. Extended play yang dirilis pada Senin lalu tersebut (26/4), mencatat debut di posisi pertama tangga lagu harian Oricon. Pada Jumat (30/4), penjualan diperkirakan mencapai 70.527 kopi. Jumlah itu di luar preorder album, yang melebihi 450 ribu kopi.
Itu mengulang prestasi mereka sendiri akhir tahun lalu. Tepatnya ketika meluncurkan album mini Border: Day One, pada November 2020. Karya perdana boyband beranggotakan tujuh cowok belia itu juga langsung debut di puncak chart Oricon.
Enhypen dibentuk berkat kolaborasi dua perusahaan raksasa. Yakni Hybe Entertainment (dulu Big Hit Entertainment, Red) dan CJ ENM. Hanya dua bulan setelah debut akhir tahun lalu, mereka langsung mendapatkan penghargaan rookie awards dari empat ajang sekaligus. Mereka sedikit flashback ke perjalanan lima bulan silam, ketika menggelar showcase peluncuran Border: Carnival, Senin lalu.
’’Aku tidak pernah membayangkan kami menerima rookie awards begitu cepat. Ini berkat fans,’’ kata Jay, salah seorang member. ’’Sejak menerima penghargaan itu, kami bersumpah kepada diri sendiri. Untuk bekerja lebih keras lagi. Supaya lagu-lagu kami bisa terdengar di toko-toko sepanjang jalan besar,’’ lanjutnya, seperti dikutip Soompi.
Border: Carnival adalah album yang mengekspresikan perasaan para member Enhypen setelah debut. Album itu dibagi menajadi tiga konsep. Yakni Up, Hype, dan Down. Masing-masing mewakili proses ketika seseorang menghadiri sebuah karnaval.
Waktu datang, mereka langsung terkesima oleh kemeriahannya. Tahap kedua, Jungwoon dkk mencoba tenggelam dan menikmati kemeriahan itu. Dan yang ketiga, mereka kehilangan kesadaran akan realitas. Batas antara yang nyata dan tidak nyata menjadi kabur.
’’Kami tampil dalam aktivitas offline untuk kali pertama sejak debut,’’ kata Heeseung. ’’Segalanya terasa baru. Kami ditempatkan dalam panggung yang tidak familiar buat kami. Begitu megah dan meriah. Seperti festival yang fancy. Kami merasa sedikit linglung. Karena itulah kami langsung terpikir karnaval,’’ ia mengisahkan awal mula album kedua mereka.
Title track untuk Border: Carnival berjudul Drunk-Dazed. Lagi-lagi, ia menggambarkan betapa megah dan glamornya sebuah karnaval. Dipenuhi penari dan performer dalam busana ekstravagansa, dengan energi yang melimpah ruah.
Ada nuansa memabukkan yang muncul dari melodi maupun konsep klip videonya. Begitu selaras dengan tema keseluruhan album.
Soal koreografi, kata Ni-ki, ini tiga kali lebih sulit daripada lagu-lagu di album pertama. Saking sulitnya, mereka harus berlatih sangat keras. ’’Suatu hari, aku latihan sampai lupa waktu. Kupikir cukup lama. Setelah melihat jam, ternyata aku sudah berlatih selama 10 jam,’’ kata Jay, lantas tertawa. ’’Tapi karena banyak berlatih, aku sekarang sangat percaya diri,’’ imbuhnya. (*)
Editor | : | |
Publisher | : | |
Sumber | : |