Hot NewsNasional

Tokoh Lintas Agama Desak Polri Usut Aktor di Balik Bom Katedral Makassar

AMEG – Duka mendalam disampaikan Inter-Religious Council (IRC) Indonesia atas serangan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu lalu. Mereka juga mendesak pengusutan tuntas terhadap aktor di balik peristiwa itu.

Ucapan duka itu disampaikan melalui pernyataan resmi yang diterima redaksi, dari Ketua Kehormatan Presidium Inter Religious Council (IRC) Indonesia, Din Syamsuddin, Minggu (4/4/21).

“IRC Indonesia menyatakan berduka cita yang mendalam dan bersimpati kepada para korban luka akibat bom itu, serta berdoa semoga mereka segera pulih,” bunyi pernyataan yang ditandatangani sejumlah tokoh lintas agama itu.

Baca Juga

IRC Indonesia juga mengutuk keras pelaku penyerangan, dan mereka yang ada di balik penyerangan itu.

Siapapun pelakunya, apapun motifnya, penyerangan dan tindakan kekerasan kepada mereka yang tidak bersalah, apalagi tengah beribadah, merupakan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran luhur semua agama serta nilai-nilai kemanusiaan universal.

Agama tegas mengajarkan dan membimbing manusia agar saling mengasihi dan memuliakan sesama manusia, apapun agama, suku, bangsa, dan negara.

“Dari sudut hukum di Indonesia, penyerangan dan kekerasan itu bertentangan dengan Pancasila dan hukum,” sambung pernyataan itu.

IRC Indonesia juga mendesak agar aparatur keamanan dan penegak hukum, khususnya kepolisian, mengusut aktor intelektual di balik penyerangan Gereja Katedral, dan mengadili sesuai hukum yang berlaku.

Ketegasan aparatur keamanan dan penegak hukum merupakan jaminan terciptanya rasa aman serta memperkuat kerukunan dan kehidupan beragama yang damai.

Selanjutnya IRC Indonesia mengajak semua kalangan, khususnya umat beragama, baik tokoh maupun pengikutnya, saling bekerjasama, memperkuat kerukunan dan persatuan, demi terciptanya kehidupan sosial, berbangsa dan bernegara yang sejahtera, aman dan damai.

“Semua pihak jangan saling menyalahkan dan berspekulasi negative, baik di media massa maupun di media sosial, karena justru memperkeruh suasana dan merusak kerukunan intern dan antar umat beragama yang selama ini sudah terbina sangat baik,” demikian pernyataan itu.

Tokoh lintas agama yang ikut tandatangan adalah Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyidin Junaidi, Ketua PBNU Marsudi Syuhud, Sekum Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Agustinus Heri Wibowo, dan Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jacky Manuputty.

Perwakilan umat Hindu Nyoman Udayana, Tokoh Tionghoa Philip K Widjaja, Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia Budi Tanuwibowo, dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Ketua Kehormatan Presidium Inter Religious Council (IRC) Indonesia Din Syamsuddin. (ar)


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button