Kabupaten Malang

Muktamar Muhammadiyah Angkat Isu Moderasi dan Deradikalisasi

AMEG – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir menegaskan, isu moderasi dan deradikalisasi bakal diangkat dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 November 2022 mendatang.

“Isu yang diangkat tentang keumatan, seperti persatuan umat Islam, juga kebangsaan dan kemanusiaan universal,” jelas Haedar Nashir, usai menyampaikan orasi dakwahnya dalam acara Silaturahmi Akbar yang digelar di SMK Mutu Gondanglegi, Ahad (25/9/2022).

Dalam konteks keagamaan, lanjut Haedar, juga akan diteguhkan dalam muktamar, bahwa agama harus ditempatkan sebagai kekuatan pencerah.

Baca Juga

“Agama harus jadi kekuatan pencerah, bukan agama dijadikan hegemoni (kekuasaan). Akan dirumuskan juga konsep wasathiyah, moderasi yang lebih otentik, lalu juga rekonstruksi dan revisi konsep deradikalisasi,” terangnya.

Pada isu universal dan kemanusiaan global, kata Haedar, yang disoroti dan menjadi atensi Muhammadiyah diantaranya terkait dampak perubahan iklim dan perdamaian global, termasuk Internasionalisasi Muhammadiyah.

Sebaliknya, Haedar Nashir menegaskan, Muktamar Muhammadiyah nantinya bukan sekadar perhelatan seremonial nasional.

“Melalui Muktamar, Muhammadiyah memproyeksikan membangun pusat-pusat kemajuan dan keunggulan, di bidang ekonomi dan memperkuat komunitas-komunitas dengan inovasi keunggulan,” tegasnya.

Semua isu penting tersebut, menurutnya akan dibahas khusus melalui sidang pendahuluan sebelum peringatan muktamar. Muktamar Muhammadiyah ke-48 sendiri akan dipusatkan di Solo pada 18-20 November 2022 mendatang.

Menurutnya, Presiden RI Joko Widodo memastikan akan membuka muktamar yang digelar di Stadion Manahan Solo, dan penutupannya oleh Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.

Dalam silaturahmi akbar ini, Haedar Nashir juga memberikan tausyiah kepada ribuan warga Muhammadiyah se Kabupaten Malang. Ia banyak memberi pandangan terkait pentingnya kemaslahatan dan peradaban dengan pondasi agama yang kuat.

“Nilai-nilai Islam rahmatan lil’alamin, menjadikan generasi yang khayru ummah, agama jadi alam fikir, hingga jadi orientasi hidup yang akan mengarahkan perjalanan kehidupan umat,” demikian Haedar Nashir. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button