Kota Batu

Anggota DPRD Usul Siswa Kota Batu Konsumsi Apel

AMEG – Produksi apel Batu dari tahun ke tahun merosot, ditengarai karena sejumlah faktor, diantaranya usia pohon yang sudah tua, penyakit mata ayam, hingga tanah yang perlu direvitalisasi dan harga jual tak sebanding dengan biaya operasional. Keberadaan apel sebagai ikon Kota Batu pun terancam. 

Anggota Komisi C DPRD, Didik Machmud, berpendapat, agar eksistensi apel terjaga, salah satunya menganggarkan agar dikonsumsi siswa SD/SMP se Kota Batu. Selain untuk eksistensi apel, juga untuk pemenuhan gizi siswa. 

“Kami akan usul ke Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu untuk menganggarkan siswa SD/SMP untuk mengkonsumsi buah, terkhusus apel atau jeruk. Minimal satu kali dalam sepekan siswa  mendapatkan buah,” kata Didik, Jumat (25/6/21). 

Baca Juga

Cara itu dinilai mampu memberikan angin segar bagi petani apel, sehingga bisa tetap eksis sebagai ikon Kota Batu. “Perlu upaya lebih dari eksekutif agar pertanian apel bertahan. Dengan mengkonsumsi buah apel, tak hanya untuk kebutuhan gizi saja, juga pemberdayaan petani apel, agar terus eksis mempertahankan pertanian apel,” jelasnya.

Foto: Ananto/ameg.id

Jika program itu berjalan, dapat disandingkan dengan program sebelumnya, yakni minum susu yang sebelumnya telah dianggarkan oleh Dindik Kota Batu melalui dana BOS. Meski begitu, nantinya juga memerlukan kajian terlebih dahulu. 

“Bila program ini bisa terlaksana, kami meminta agar pendistribusian apel bisa melalui Gapoktan. Seperti sebelumnya untuk konsumsi susu bagi siswa melalui KUD Batu. Karena jika dilakukan perorangan akan menjadi masalah baru,” katanya. 

Kepala Dindik Kota Batu, Eny Rachyuningsih, mengatakan, mengenai usulan tersebut belum ada pembicaraan secara langsung dengan pihak legislatif. Oleh karena itu, usulan tersebut bisa didiskusikan ketika hearing. 

“Belum diskusikan dengan DPRD yang mengusulkan. Mungkin saat hearing dengan komisi kami bisa diskusikan. Apalagi saat ini program peningkatan gisi seperti konsumsi susu sudah tidak berjalan dikarenakan pandemi Covid-19. Sehingga tidak ada pembelajaran tatap muka,” tutupnya. (*)


Editor : Ahmad Rizal
Publisher : Rizal Prayugo
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button