Regional

Bakul Pecel di Probolinggo Sisihkan Keuntungan untuk Covid-19

AMEG-  Sikap sosial seorang bakul pecel di Kota Probolinggo ini patut dicontoh dalam ikut membantu penanganan Covid-19.

Adalah Sunarsih, warga Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Nenek ini sangat peduli dan punya rasa empati pada penderita  Covid-19. 

Aksi peduli sosok bakul pecel ini terbukti pada bulan Maret 2020 silam. Nenek ini rela menyumbangkan tabunganya untuk  membantu penanganan Covid-19 di Kota Probolinggo. 

Baca Juga

Kepedulian pada Covid-19  ini dilakukanya kembali dengan menyumbangkan sebagian laba hasil berjualan pada Senin (16/8/2021).

Setelah dihitung jumlah uang koin hasil tabunganya yang  disumbangkan kali pertama kali sebesar Rp3.500.000, –  Sedangkam sumbangan Senin (16/8) hari ini Rp 1.750.000.-

Sunarsih menyerahkan dana kepada Walikota Probolinggo. (foto wildanov)

Kepedulian lain di saat berjualan selalu menerapkan protokol kesehatan (Protkes), seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan pembeli. 

“Ada pembeli yang tidak memakai masker, saya ingatkan agar selalu memakai masker, itu demi untuk kesehatan dirinya, keluarga dan orang lain,” tutur Sunarsih. 

Tentang  disiplin protokol kesehatan dan keinginan menyumbangkan koin untuk penanganan Covid-19, ia dapatkan saat menonton televisi.

Saat itu ia mulai mengerti cara menangkal penyebaran Covid-19, sehingga berkeinginan sumbangkan koin dari tabunganya.

Dimata tetangganya, Sunarsih memang berkeinginan menjalankan ibadah umroh dari hasil menyisihkan laba berjualan nasi pecel ini. Namun karena ada peraturan pembatalan umroh, akhirnya  Sunarsih berkeinginan uang tabunganya tersebut disumbangkan untuk  penanganan Covid-19. Harapannya corona segera berakhir.

“Cita cita nenek Sunarsih ingin ibadah umroh ke Tanah Suci, namun ada pembatalan atau penutupan jamaah dari pemerintah Arab Saudi , akhirnya nenek ini menyumbangkan hasil tabunganya,”  ungkap Wawan, tetangga Sunarsih. 

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengapresiasi aksi peduli warganya yang berprofesi bakul pecel ini. 

“Saya apresiasi niat baik nenek Sunarsih. Ini sebagai motivasi diri bagi warga lainnya, untuk saling peduli. Dalam penanganan Covid-19 yang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat luas,” kata Habib Hadi. 

Ia menegaskan, kepedulian sosial pada masa pandemi Covid-19 ini tak harus berbentuk uang atau sembako. Mematuhi protokol kesehatan 5M, juga merupakan aksi sosial untuk menjaga diri sendiri dan orang di lingkungan sekitarnya. Utamanya dari bahaya penularan covid-19, tegasnya. 

“Bersama sama membantu pemerintah melawan Covid-19 , masyarakat hanya diminta untuk mematuhi protokol kesehatan ( 5M) dan bersedia divaksin,” pungkasnya. (*).


Editor : Shohib
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button