Bella Hadid, Model Yang Mengubah Persepsi Media Dunia Soal Palestina?

Bella Hadid Is The Real Queen!  Begitu ia dijuluki. 

Wanita cantik ini, the real  Influencer kelas dunia. Sejak dia ikut demo dan memberi dukungannya kepada Palestina, setelah itu, ia dianggap mampu merubah persepsi media dunia soal terorisme Israel di Palestina. 

Bahkan, karena lihat foto-foto Bella Hadid terserah di hampir semua media terkemuka di dunia, Sekjen PBB pun dikabarkan akhirnya ngetweet dukungannya atas Palestina pula. Sebegitukah Bella Hadid ?

Siapakah Bella Hadid? Pada Sabtu (15/5/2021) lalu, Bella Hadid turun di jalanan  Bay Ridge, New York, AS,  membela Palestina. Ia ikut demonstrasi untuk pembebasan Palestina dari zionis Israel.

Keberadaan Bella Hadid ini  tertangkap kamera freedomnews.tv. Ia tampak mengenakan gaun tradisional Keffiyeh dan menutupi wajahnya dengan masker. 

Tapi dunia tahu. Dia adalah Bella Hadid.

Siapakah Bella Hadid? Mengutip wikipedia, nama lengkapnya  Isabella Khair Hadid. Wanita kelahiran 9 Oktober 1996 ini  adalah seorang model berkebangsaan Amerika Serikat, keturunan Palestina. 

Isabella Khair Hadid lahir di Washington, D.C. dan dibesarkan di Los Angeles, California,  putri dari pengembang real estate Mohamed Hadid, keturunan Palestina.

Ibunya, tentu saja juga cantik, yakni mantan model Yolanda keturunan Belanda, nama keluarganya  Van den Herik.
Dia memiliki dua saudara kandung yang juga berprofesi sebagai model, yakni  seorang kakak perempuan, Gigi, dan seorang adik laki-laki, Anwar. 

Melalui ayahnya Hadid mempunyai dua kakak tiri perempuan, Marielle dan Alana. Setelah orang tuanya berpisah, ibunya menikah dengan produser musik David Foster yang membuatnya mendapat lima saudara tiri perempuan.
Tapi itu tak penting. Yang menarik, Bella Hadid  awalnya dibesarkan di sebuah peternakan di Santa Barbara, California selama sepuluh tahun dan ia pun jadi seorang ahli penunggang kuda di desa, yang kemudian jadi model kelas dunia.

Di awal musim gugur 2014, Bella Hadid pindah ke Kota New York dan ia mulai belajar fotografi di Parsons School of Design, tidak lama sebelum dikontrak oleh IMG. Dia kemudian keluar dari sekolah karena sukses di karier modeling.
Bella Hadid juga menaruh minat di akting. Usia 16 tahun,  ia sudah dikontrak   iklan Flynn Skye. Ia juga membintangi “Swan Sittings” oleh Lesa Amoore, bersama aktor Ben Barnes.

Di musim gugur 2015 di New York Fashion Week, dia menjadi model catwalk untuk Diane von Fürstenberg, Tommy Hilfiger, Jeremy Scott.

Pada bulan Desember tahun itu, Hadid membuat penampilan pertamanya di sampul Majalah Jalouse dan menjadi fitur di Hari ke-27 dalam Love Magazine Love Advent pada tahun yang sama.

Hadid juga menjadi fitur editorial  berbagai majalah, termasuk Vogue Girl Jepang, Harper’s Bazaar, GQ, Majalah W, Town and Country, Majalah Pop, tiga untuk Majalah Glamour, dan dua untuk Majalah Love. 

Di akhir tahun 2015, ia dinobatkan oleh Model.com sebagai Break Out Star: Women for Reader’s Choice Category.
Dia juga membuat penampilan pertamanya di Mercedes-Benz Fashion Week Australia pada bulan Mei 2016.

Di bulan Desember 2016, Hadid terpilih menjadi “Model of the Year” di Model.com’s Model of the Year 2016 Awards.
Lalu tahun 2017 ia membuka DKNY dan menjadi model catwalk untuk Michael Kors, Anna Sui, Ralph Lauren, dan Marc Jacobs.

Sejak pandemi awal 2020, Hadid tak pernah keliatan lagi.

Jadi saat ia hadir dalam  demo besar-besaran pada Sabtu (15/5/21) lalu di Bay Ridge, New York, AS,  ia menjadi magnit luar biasa bagi media-media Amerika.

Mata dunia pun terbelalak. 

Apalagi dalam video demo itu, Bella Hadid ikut menyuarakan dukungannya, dan mengibarkan bendera Palestina bersama ribuan orang lainnya.

Ia juga beberapa kali mengacungkan simbol perdamaian dengan tangannya.

Hadid mengatakan, ia mencintai keluarganya, peninggalannya dan ia tentu saja mencinta Palestina, leluhur ayahnya.

“Aku akan berdiri teguh menjaga harapan Palestina,  siapapun tak akan pernah bisa menghapus sejarah Palestina, sejarah tetap sejarah,” tulis Hadid  di akun Instagramnya.

Ia mengatakan, dirinya adalah wanita berdarah Palestina yang berhak tinggal dan hidup berdampingan,  berkumpul sebagai satu keluarga. “Aku mencintai keluargaku dan aku mencintai Palestina,” katanya.