AMEG – Siapa kandidat head coach Arema FC yang baru, untuk kompetisi Liga 1 2021, hingga kini masih belum ada kepastian. Manajemen tim belum juga merilis nama.
Bahkan mereka tegas menyatakan, baru akan mendatangkan sang pelatih ke Malang, pasca Idul Fitri.
Itupun jika Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, sudah benar-benar secara resmi dan tertulis menurunkan izin penyelenggaraan kompetisi.
Direksi dan manajemen klub hanya memberikan clue. Pelatih asing yang pernah melatih di Tanah Air, dengan background sepak bola bergaya latin, baik Latin-America maupun Latin-Europe (Spanyol dan Portugal,red).
Mampu berbicara dalam Bahasa Indonesia, untuk memudahkan adaptasi dan komunikasi dengan staf pelatih dan pemain.
‘’Dalam menentukan pilihan pelatih asing yang baru, tak hanya melulu mempertimbangkan faktor kualitas teknis si pelatih saja.
Namun juga hal-hal non-teknis. Dari sekian banyak nama yang melamar, sudah kami seleksi sesuai kriteria yang dicari.
Pilihan direksi sudah jatuh pada satu sosok pelatih asal Eropa. Yang bergaya sepak bola latin dan pernah melatih di Indonesia sebelumnya,’’ tandas General Manager Arema FC, Ruddy Widodo
Sempat munculn nama-nama kandidat pelatih. Mulai dari Wesley Gomes de Oliviera (Brasil), Angel Alfredo Vera (Argentina), Sergio Ricardo de Paiva Farias (Brasil), Edson Araujo Tavares (Brasil) hingga terakhir Eduardo Filipe Arroja Almeida (Portugal).
Bahkan sempat dikait-katkan dengan nama-nama Milan Petrovic (Slovenia) dan Milomir Seslija (Bosnia and Herzegovina). Termasuk mendekati dua pelatih lokal, Iwan Setiawan dan Joko ‘Gethuk’ Susilo.
Kini muncul nama baru, yang juga telah memasukkan lamaran, berikut kurikulum vitae melalui perwakilannya di Indonesia. Dia adalah Divaldo Silva Teixeira Alves atau yang lebih familiar disapa Divaldo Alves
Pelatih pemegang lisensi Lisensi UEFA Pro Licence (2010), kelahiran Luanda (Angola), 12 Agustus 1978 tersebut, sejak 2000 memegang paspor Portugal.
Dia pernah malang melintang menukangi empat klub di Indonesia. Persebaya Surabaya 1927 (Indonesia Premier League 2011/2012), Minangkabau FC (Liga Prima Indonesia 2010/2011), Persijap Jepara (Indonesia Super League 2009/2010) dan PSMS Medan (Indonesia Super League 2008/2009).
‘’Sejak lama sebetulnya saya siap kembali ke Indonesia. Sejak tahun 2014. Tahun itu ada peluang dan agen saya bilang ke manajemen sebuah klub Indonesia Super League.
Tapi tidak mengapa batal. Akhirnya saya waktu itu ke Malaysia. Mungkin tahun 2021 ini ada kesempatan untuk saya balik ke Indonesia. Saya sangat rindu sepak bola Indonesia, saya tahun 2020 vakum karena pandemi Covid-19,’’ tegas Divaldo Alves.
Terakhir Divaldo Alves menukangi Sofapaka FC. Sebuah klub di Wundanyi, Taita Taveta County, Kenya. Namun dia sempat mendampingi klub dalam 23 laga sebelum kompetisi Kenya Premier League dihentikan karena pandemi Covid-19, 23 Maret 2020 silam.
‘’Saya profesional. Free club saat ini. Arema FC itu tim besar. Saya tahu itu. Doakan saya bisa segera ke sana melatih (Arema, Red.),’’ imbuh Divaldo Alves. (Ra Indrata)
Editor | : | |
Publisher | : | |
Sumber | : |