Regional

Inkoppol Bagikan Beras dan Tanam Pisang di Kasembon

AMEG – Menyambut HUT ke 75 Bhayangkara  pada 1 Juli mendatang, Induk Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (Inkoppol) bersama Kapusdokkes Polri dan Karumkit Polda Jatim melaksanakan bakti sosial di Pendopo Kecamatan Kasembon pada Kamis (24/6/2021) mendatang.

Agar kegiatan yang bakal dihadiri para petinggi Polri itu berjalan maksimal, maka Selasa (22/6/2021) hari ini, Inkoppol  melakukan berbagai persiapan. Di antaranya bantuan sosial berupa beras, kursi roda,  masker dan bantuan lainnya. 

Ketua pelaksana bakti sosial kesehatan  Irjen Pol (Purn) Mudji Waluyo menjelaskan, dalam HUT Bhayangkara nanti juga digelar operasi bibir sumbing dan langit-langit di RS Bhayangkara Kediri. 

Baca Juga

“Total ada lima orang yang mengikuti operasi tersebut. Dengan dipimpin oleh Kombes Pol dr Aris. Selain itu, di RS Bhayangkara Kota Batu dilaksanakan operasi hernia,”  jelas Mudji Waluyo kepada ameg.id, Selasa (22/6/2021). 

Usai melakukan persiapan, pihaknya juga melaksanakan kegiatan lain bertujuan untuk memberikan gambaran kepada masyarakat luas, terkhusus untuk pimpinan Polri melalui program deradikalisasi lewat proses tanam pisang. 

“Untuk lahan, kami bekerja sama dengan Perhutani Kabupaten Malang dengan mengajak masyarakat LKMDH (lembaga masyarakat yang ada di dalam hutan) dengan memanfaatkan lahan produktif milik Perhutani di kawasan Kecamatan Kasembon dengan luas lahan 10 hektar,” ujarnya. 

Kata dia, setiap dua tahun sekali lahan itu akan terus diperpanjang masa kontraknya. Saat ini, sudah ada sekitar 55 orang petani  telah bertransformasi dari petani cabai dan singkong menjadi petani pisang dan durian. 

Di lahan 10 hektar tersebut, ditanami 1000 pohon durian dan 10.000 pohon pisang. 

“Untuk pohon pisang 60 persen berjenis kepok kuning dan 40 persen berjenis ambon raja,” terang pria yang juga menjabat sebagai Kasatgassus Dradikalisasi Inkoppol. 

Masyarakat yang melakukan penanaman pisang di lokasi  juga dibimbing secara profesional oleh ahli pisang Prof Lasio berasal dari Bantul. Sedangkan koordinatir masyarakat, dilakukan oleh AKBP (Purn) Winardi H. 

Saat ribuan pisang t masuk masa panen, Inkoppol  akan memfasilitasi  penjualan ke pasar lokal, seperti Surabaya dan Yogyakarta. 

Jika target market  tidak mampu menampung, menurut Mudji, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada para petani untuk membuat keripik pisang dengan standar tertentu. 

“Ketika pembuatan keripik pisang itu sudah berjalan. Kemasan akan kami buat secantik mungkin. Dengan target market bisa menembus pasar ekspor,” katanya. (*) 


Editor : Sukma
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button