Kota BatuMalang RayaRegional

Kurang Sepekan, Pembangunan Huntara Masih 60 Persen

AMEG – Pembangunan hunian sementara (Huntara) untuk 15 KK, korban tanah longsor Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terus digeber. Itu karena, masa kedaruratan kebencanaan akan habis pada 30 April 2021 mendatang. Pembangunan huntara, harus selesai dalam waktu itu juga.

Kepala Dinas Sosial Kota Batu, Ririk Mashuri mengungkapkan, saat ini untuk pembangunan huntara di Dusun Brau tengah on progres. Sejak di mulai awal April lalu, hingga saat ini sudah berjalan 60 persen.

‘’Pembangunan yang telah terlaksana saat ini, seperti pemasangan-pemasangan besi galvalum, yang berfungsi sebagai tiang penyangga huntara. Selain itu, beberapa huntara juga telah terpasang dinding,’’ ujar Ririk kepada ameg.id, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga

Pihaknya optimis, proses pembangunan huntara bisa rampung tepat waktu. Agar proses pembangunan selesai sesuai rencana, akan dilembur pembangunan saat Sabtu dan Minggu.

Pembangunan huntara ini, setidaknya melibatkan 15 pekerja bangunan. Untuk mempercepat proses penyelesaian, pembangunan juga dibantu warga masyarakat sekitar.

Proses pembangunan ini sempat molor beberapa pekan, karena permasalahan lahan. Yang menyebabkan harus tiga kali pindah tempat. Yakni adanya kesamaan penggunaan lahan antara program Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Sosial. Hingga permasalah hal-hal mistis, yang dipercayai masyarakat setempat. Rencana lokasi pembangunan huntara disakralkan.

‘’Untuk pengecatan, kami menggandeng CSR. Rencananya warna cat huntara akan kami buat warna warni. Sesuai dengan ciri khas Kota Batu, sebagai Kota Wisata. Yang memiliki banyak keragaman,’’ ujar Ririk.

Selain melakukan pembangunan huntara, di lokasi tersebut rencananya juga akan dibangun Joglo. Difungsikan sebagai ruang serbaguna. Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah intens berkoordinasi dengan sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kota Batu.

‘’Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan DLH, terkait permasalahan persampahan. Selain itu, kami juga telah bersurat kepda Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Agar di lokasi huntara itu nanti, ada semacam tempat literasi seperti pojok baca,’’ ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga intens berkomunikasi dengan Diskominfo Kota Batu. Dengan tujuan agar di lokasi pembangunan huntara, ada hotspot area yang bisa dimanfaatkan anak-anak untuk belajar.

‘’Kami juga telah menjalin komunikasi dengan PLN. Kami telah menganggarkan penerangan di lokasi tersebut selama satu tahun ke depan,’’ ujarnya.

Termasuk juga di anggarkan untuk logistik. Berupa sembako bagi korban terdampak longsor. Rinciannya, sembako itu terdiri dari 10 macam item. Dimana akan terus disalurkan selama tiga bulan berturut-turut.

‘’Untuk kelengkapan huntara, kami juga memberikan perlengkapan penunjang berupa bantal, guling dan kasur,’’ katanya.

Huntara tersebut berdiri di lahan seluas 1.500 meter persegi. Lahan yang digunakan milik warga, yang disewa selama satu tahun dengan harga Rp 25 juta. Memiliki ukuran 4×6 meter. Dengan dua kamar didalamnya serta satu ruang serba guna. Satu buah huntara menggunakan anggaran sebesar Rp 20 juta. (avi)


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button