AMEG – Soal penangkapan mantan Sekretaris Umum FPI, Munarman, Polri diharapkan segera menjelaskan alasannya, agar tidak muncul persepsi liar.
Pendapat itu disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, yang menilai penangkapan Munarman tidak mudah untuk tidak dihubungkan dengan politik.
“Jadi, penangkapan Munarman tentu tidak mudah untuk tidak dihubungkan dengan politik. Saya kira belum jelas keterlibatannya dalam dugaan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD),” tutur Saiful, Selasa (27/4/21).
Dia mengaku merasa heran, kenapa Munarman baru ditangkap, jika dikaitkan dugaan keterlibatan baiat di UIN Makassar, Sulawesi Selatan.
“Mengapa baru diungkap sekarang? Kenapa tidak dari dulu? Apa ada keinginan agar Munarman berlebaran di penjara bersama Habib Rizieq? Saya kira Polri harus menjelaskan hal itu, agar tidak timbul isu liar,” Saiful balik mencecar pertanyaan.
Menurut Saiful, jika Polri tidak segera menjelaskan secara rinci dugaan yang dilakukan Munarman kepada publik, maka akan muncul anggapan liar, karena Munarman selama ini juga dikenal vokal membela kepentingan HRS.
“Jadi jangan sampai timbul anggapan publik bahwa kekuasaan sengaja menghabisi geng HRS satu persatu,” pungkasnya. (ar)
Editor | : | |
Publisher | : | |
Sumber | : |