Sahabat ER

Bu Mega!

RABU hari ini tanggal 21 April 2021 merupakan Hari Kartini. Seperti biasanya sebagian kaum wanita merayakan hari Kartini dengan masing-masing cara. Ada yang memakai pakaian kebaya, bersanggul. Ada yang bagi-bagi bunga. Ada pula yang meningkatkan karier prestasi.

Melihat jerih payah wanita, saya jadi teringat pada suatu malam di Villa Bali. Malam itu saya besama delapan orang tamu menghadiri jamuan makan Ibu Megawati, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan.

Saya dan Bu Mega duduk bersebelahan. Malam itu udara sangat sejuk. Meski dalam perbicaraan suasana agak kaku. Mungkin tamu-tamu lainnya menghormati Bu Mega sehingga pembicaraan hanya satu dua kalimat.

Baca Juga

Saya mencoba mencairkan kekakuan itu. Saya coba berbisik kepada ibu, “Apa ibu gak capek bekerja terus menerus dengan begitu besar tanggung jawabnya.”

Jawaban Bu Mega begitu enteng. ‘’Hei, sikil ojo kesel-kesel yo,” Ah, sebuah jawaban yang sangat ringan, renyah dan bermakna. Kata bermakna itu enak didengar telinga. Saya pun merasa tersanjung oleh jawaban itu. Jawaban itu pula saya jadikan pelajaran dalam hidup. Belajar dari seorang wanita yang begitu kuat dan tangguh.

Di mata saya, Ibu Mega tidak ada capeknya. Dalam beberapa momen saya bisa mendampingi sampai ke Ende NTT, kota pengasingan Bung Karno, proklamator dan melahirkan Pancasila. Begitu pula jika Bu Mega nyekar ke makam ayahandanya Bung Karno di Blitar, saya berkesempatan mendampingi. Apalagi jika berkunjung ke Kota Wisata Batu, sudah tidak terhitung kunjungannya.

Saat pidato dihadapan rakyat maupun kader, Bu Mega sangat memiliki karakter. Kepribadian kata-katanya tulus dan iklas. Bu Mega seorang ibu yang sangat cinta dengan keluarga, bahkan sayang rakyatnya. Bisa berperan sebagai ibu, sebagai pimpinan, sebagai pejuang kaum hawa, sebagai pecinta tanaman dan lingkungan alam. Apa saja. Personality Bu Mega sangat luar biasa!

Banyak yang mengabaikan seakan kharisma Bu Mega sudah lenyap ditelan masa. Padahal masa-masa yang sulit dalam perjalan politik, semuanya dilalui dengan tegar. Sebagai wanita, Bu Mega terus membangun soliditas kader dikerjakan dengan tekun dan sabar.

Pada saat tertentu, dari pagi sampai sore, Bu Mega menghabiskan waktunya di kebun. Berkebun dengan naluri seorang wanita. Seakan ada komunikasi langsung dengan aneka jenis tanaman di kebun Villa Bali. Semua tanaman terawat baik dan Bu Mega hapal satu persatu jenis tanamannya.

Seseorang memiliki tanggung jawab besar tidak harus terlihat secara langsung. Kadang tidak terlihat juga yang terlihat.
Ibu Kartini, dalam suratnya adalah gambaran wajah Wanita Indonesia. Ibu kita adalah seorang ibu yang menumpahkan seluruh yang dimiliki untuk putra-putrinya. Ibu Mega adalah seorang perempuan tangguh, kuat. Seorang ibu yang sesungguhnya dimilki oleh semuanya.

Semoga lahir kembali ibu Kartini, Bu Mega dan ibu-ibu yangg kuat! ‘’He, sikilku ojo kesel kesel yo?’’


Semarang, 21 April 2021.
Sahabat ER.


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button