SEBAGUS apa Taxi Driver? Well, mari kita lihat performanya di televisi lokal. Pada 17 April, tepatnya pada episode keempat, drama yang menggantikan The Penthouse di SBS tersebut mencapai rating tertinggi. Yakni rata-rata 11,5 persen dan 15,6 persen nationwide. Belum setinggi The Penthouse. Tapi untuk ukuran genre crime-action, ini termasuk sangat tinggi.
Taxi Driver tidak hanya menjadi drama yang paling banyak ditonton di slot Jumat-Sabtu. Episode yang tayang Sabtu lalu juga menjadi acara yang ditonton paling banyak orang di antara seluruh program di televisi. Plus, ia menjadi drama yang paling ramai disaksikan dalam sepekan oleh kelompok demografi paling produktif. Yakni 20 sampai 49 tahun.
Rating tinggi memang bukan jaminan. Namun, fakta bahwa penontonnya melonjak tajam dari 1,9 juta di episode pertama menjadi 3,1 juta di episode keempat membuktikan sesuatu. Drama yang dibintangi Lee Je-hoon dan Esom itu makin menarik dari hari ke hari.
Nah, dari empat episode yang sudah tayang, ada banyak hal yang bikin penonton jatuh cinta pada Taxi Driver. Berikut di antaranya.
Premis Menjanjikan
Taxi Driver diadaptasi dari webtoon laris berjudul sama. Tentang armada taksi misterius, Rainbow Taxi, yang punya misi khusus. Yakni membalas dendam. Siapa yang dibalas? Banyak. Penjahat-penjahat kelas kalap, politisi kotor, hingga polisi dan pengusaha korup yang tidak tersentuh oleh hukum.
Selain misi sosial, mereka juga menerima job dari pelanggan. Jadi motifnya ada dua. Menegakkan keadilan, serta mencari cuan, tentunya. CEO Rainbow Taxi, Jang Sung-chul (diperankan Kim Eui-sung), merekrut Kim Do-gi (Lee Je-hoon), sebagai driver utama sekaligus eksekutor. Ini seru. Karena tokoh vigilante atau antihero jarang diangkat di K-drama.
Kim Do-gi yang Lovable
Kim Do-gi adalah mantan anggota pasukan khusus. Hatinya hancur ketika ibunya dibunuh dengan kejam. Ia bertekad membalas si pembunuh. Namun gagal. Karena pembunuh tersebut mengakhiri hidupnya sendiri di penjara. Ia lantas bergabung dengan Rainbow Taxi yang didirikan Jang Sung-chul. Dengan motivasi balas dendam terhadap semua penjahat di dunia.
Dalam sekejap, ia mencuri hati para penonton dengan aksinya yang superkeren. Skill menyetirnya tak kalah dengan Dominic Toretto. Juga jago berantem. Ia menghajar sendiri para penjahat kelas teri. Outfit favoritnya adalah turtleneck dan celana hitam, plus jaket atau trench coat cokelat. Plus kaca mata hitam. Duh…
Keahliannya bukan itu saja. Saat menghadapi penjahat kelas kakap, sering kali Do-gi harus menyamar. Dalam empat episode, kita sudah disuguhi Do-gi berpura-pura jadi pengusaha kaya. Lalu jadi guru sekolah. Setiap memerankan karakter baru, penampilannya berubah drastis. Meskipun tetap ganteng.
Banyak Adegan Aksi
Baru dua episode saja, Taxi Driver sudah dilabeli rating 19+. Alias hanya buat penonton yang berusia 19 tahun ke atas. Karena memang ada banyak adegan kekerasan brutal. Scene kejar-kejaran mobilnya lumayan keren. Sementara adegan berantemnya berdarah-darah. Kita harus berterima kasih kepada Lee Je-hoon. Karena semua scene aksi menjadi patut dinanti berkat aktingnya yang keren. Aktor 36 tahun itu melakukan sendiri sebagian besar adegan laga.
’’Karena Kim Do-gi adalah mantan anggota pasukan khusus, gerakannya tidak berlebihan. Cara berantemnya rapi. Aku fokus menggambarkan sisi itu,’’ papar Je-hoon, seperti dikutip Soompi. Sebelum syuting, lanjut Je-hoon, selain ikut kelas akting khusus, ia juga rajin latihan sendiri. ’’Aku juga menjaga pola makan dan bekerja keras untuk membuat diriku lebih lincah,’’ imbuhnya.
Tim Teknis Jenaka
Tidak ada jagoan yang bisa beraksi sendirian tanpa tim pendukung yang hebat. Kim Do-gi punya pasukan teknis yang mengerjakan berbagai tugas di belakang layar. Ada Ahn Go-eun (Pyo Ye-jin), hacker pintar yang bisa membobol sistem keamanan mana pun.
Serta sepasang teknisi andal. Yakni Choi Kyung goo (Jang Hyuk-jin), yang merupakan mantan teknisi di pabrikan mobil terkemuka. Serta Park Jin-eon (Bae Yoo-ram). Bekas tim maintenance pesawat di maskapai terkenal.
Keduanya memodifikasi taksi Do-gi jadi secanggih mobil James Bond. Yang dilengkapi dengan fitur-fitur penting. Seperti mengganti plat nomor secara otomatis, booster mesin, dan berbagai senjata rahasia lain. Lucunya, pasangan teknisi tersebut tidak hanya menggarap tugas-tugas intelektual. Tapi juga yang remeh-remeh seperti menyamar jadi kurir pengantar makanan.
Jaksa Sassy dan Smart
Sumpek rasanya melihat jaksa korup seperti Choi Myung-hee di Vincenzo. Kini, kita disuguhi jaksa cantik yang benar-benar setia pada misi menegakkan keadilan. Kang Ha-na (Esom) adalah salah seorang jaksa terbaik di Korea. Dia dijuluki buldoser oleh rekan-rekan, dan sangat dibenci lawan. Dia tak kenal takut. Dan sangat gigih memastikan tiap penjahat mendapatkan hukuman setimpal. Dia berani berbicara, tapi tidak kasar.
Dengan otak dan pikiran tajam, dia sudah langsung tahu ada yang mencurigakan dari Rainbow Taxi. Dan pada episode keempat, dia berhasil menemui Kim Do-gi. Menarik ditunggu, apa yang akan dilakukan Ha-na kalau dia mengetahui operasi rahasia perusahaan taksi tersebut. Apakah dia akan menyeret para vigilante ke meja hijau? Atau justru mengajak mereka bekerja sama?
Misi Sosial
Sebagaimana diceritakan di awal, Rainbow Taxi tidak melakukan balas dendam demi kepuasan dan uang semata. Mereka juga bersedia menerima pesanan yang tidak ada duitnya. Seperti yang digambarkan di tiga episode pertama. Kim Do-gi menculik dan menyiksa seorang predator seksual. Yang hanya dihukum 10 tahun penjara oleh pengadilan.
Kemudian, mereka menerima job dari seorang perempuan miskin bernama Kang Maria. Dia bekerja di perusahaan pengemasan makanan beku. Bos perusahaan tersebut gemar menyiksa para karyawan, yang kebanyakan kaum difabel. Mandornya bahkan sempat memperkosa Maria. Do-gi menghajar habis si bos dan mandornya sekaligus. Setelah mengerjai mereka dengan beragam cara. Puas rasanya melihat dendam Maria terbayar lunas.
Bakal masih banyak lagi misi-misi keren yang dijalankan Rainbow Taxi. Bikin kita makin penasaran. Apa saja yang akan tersaji di episode-episode berikutnya. (ekn)
Editor | : | |
Publisher | : | |
Sumber | : |