Kota Malang

Malang Raya Usul Tiga Caketum PWI Jatim

AMEG – Organisasi wartawan tertua di Indonesia, PWI, harus ambil bagian menguatkan hakikat demokrasi yang bermartabat. Antara lain, mengekspresikannya dalam proses pemilihan ketua untuk semua tingkatan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Imawan Mashuri, SH., MH., tokoh pers asal Jatim –yang ketokohannya dinobatkan pada Hari Pers Nasional 2019– Rabu (8/9/2021) kemarin.

Pemegang Press Card Number One PWI itu lebih jauh menjelaskan, jangan sampai PWI justru ikut merusak martabat demokrasi. Dengan, misalnya, membuat calon ketua dalam pemilihan hanya dua orang.

Baca Juga

‘’Itu melahirkan keterbelahan. Nanti, efek psikologis setelahnya, akan panjang. Seperti yang terjadi pada dua kali pilpres kita,’’ katanya.

Owner sejumlah media berbagai platform dan Ketua Yayasan Pendidikan Wartawan Jatim itu, memberikan pendapat yang sama ketika ditemui Ketua PWI Malang Raya, Cahyono bersama sejumlah pengurus dan mantan Ketua PWI Malang Raya, Sugeng Irawan, di rumahnya, di Lawang, Malang, Minggu lalu.

Imawan berharap, setidaknya ada tiga calon untuk maju pada pemilihan Ketua PWI Jatim Oktober nanti. Jangan melihat, ini hanya kelas provinsi. Pada tingkatan mana pun, tetap harus disiplin.

Sementara ini, baru ada dua calon yang resmi maju. Yaitu Ainur Rochim, incumbent dan Eko Pamuji, Sekretaris PWI Jawa Timur. Sementara satu nama lainnya yang muncul adalah Luthfi Hakim, Wakil Ketua Bidang Kerjasama PWI Jatim.

‘’Untuk mencerminkan demokrasi, idealnya calon Ketua PWI Jatim muncul tiga calon. Meski dua nama calon yang sudah muncul, sama-sama memiliki dedikasi dan punya kelebihan masing-masing, dalam membesarkan PWI,’’ katanya.

Adapun untuk proses pemilihannya nanti, Cahyono sepakat, dibuat yang demokratis, elegan dan cerdas. Dia menginginkan ada monolog, dialog dan debat para kandidat. Sejumlah media di Jatim, haruslah bersedia memfasilitasi.

‘’Saya sependapat dengan Pak Imawan, dalam proses pemilihan, harus melibatkan tokoh nasional yang independen. Misalnya, profesor pakar komunikasi politik dari UI; Effendy Gazali, atau yang sekelas itu,’’ lanjut Cahyono.

Sementara Imawan yang juga founder JTV dan sejumlah media Grup Jawa Pos itu menambahkan, seluruh media yang berada dalam grupnya, siap jika diminta menjadi panggung kontestasi.

‘’Di atas informasi dan kontrol sosial, tugas wartawan adalah harus menjaga kebenaran dan juga demokrasi yang sudah kita pilih, sebagai tatanan sosial kemasyarakatan,’’ tegas bapak dua putra ini. (*)


Editor : Ra Indra
Publisher : Rizal Prayugo
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button