Entertainment

Momen-momen Tak Terlupa dari Hospital Playlist

 FANS Hospital Playlist sudah boleh bersiap-siap happy. Kurang dari enam pekan lagi, musim kedua dari serial yang mengisahkan persahabatan lima dokter spesialis itu bakal ditayangkan! Sebenarnya musim baru itu dijadwalkan rilis pada Mei. Namun, karena syuting tertunda akibat pandemi, jadwal mengudara ikut mundur. 

Saat ini, tvN sudah mulai menjalankan promo tipis-tipis. Beberapa aktor yang sedang drama di saluran TV kabel itu diminta menyanyikan Aloha, lagu lawas yang jadi soundtrack Hospital Playlist. 

Memang, drama yang dibintangi Jo Jung-suk ini sangat layak untuk masuk daftar wajib tonton. Ia memenuhi hampir semua unsur. Dramanya kuat, komedinya pas, romance-nya juga masuk banget. Ceritanya sederhana, tapi indah dan menghangatkan hati. Nah, sembari menanti lanjutan petualangan Lee Ik-jun dkk, mari kita melihat kembali momen-momen yang bikin drama ini sangat dicintai. 

Baca Juga

Karaoke Hospital Playlist mengisahkan lima dokter spesialis yang sudah bersahabat dekat sejak jaman sekolah. Mereka adalah Lee Ik-jun (Jung-suk), Ahn Jeong-won (Yoo Yeon-seok), Kim Jun-wan (Jung Kyung-ho), Yang Seok-hyeong (Kim Dae-myung), dan Chae Song-hwa (Jeon Mi-do). 

Dan dari dulu, salah satu cara mereka melepas stres dari jurnal-jurnal kedokteran yang bikin kepala terbakar adalah pergi ke karaoke. Atau ngeband. Adegan flashback kelima sahabat itu menyanyi dan menggila bersama di kamar karaoke selalu asyik ditonton. 

Di adegan itu pula, kali pertama kita mendengar Ik-jun membawakan cover lagu Aloha. Yang aslinya merupakan lagu milik grup Cool. Gara-gara adegan tersebut, lagu yang dirilis pada 2001 itu kembali memuncaki tangga-tangga lagu di Korea selama beberapa pekan. 

Ponsel dan Cokelat Selama bertahun-tahun Jun-wan ragu untuk mendekati Lee Ik-sun (Kwak Sun-young). Karena cewek itu adalah adik sahabatnya, Ik-jun. Namun, ketika harus mengembalikan ponsel Ik-sun yang tertinggal di rumah, ia tak tahan lagi. Ia memegang tangan Ik-sun (yang sibuk memainkan permen cokelat kesukaan Jun-wan), lalu melontarkan perasaannya. 

Momentum itu sangat pendek. Tak lebih dari dua menit. Namun, cara Jun-wan memandang Ik-sun yang clumsy, serta ketegasannya yang tiba-tiba muncul dari mana, bikin hati penonton turut berbunga-bunga. Serasa kita yang diajak berkencan. Apalagi, selama ini Jun-wan dikenal sebagai cowok yang ogah berkomitmen. Ik-sun benar-benar telah mengubah dirinya. 

Kelucuan Lee Woo-joAduh, kalau cowok mungil ini muncul, dijamin semua bakal tergemas-gemas. Gemas ke si anak, juga ke bapaknya. Anak Ik-jun ini lucu sekali. Plus supercerdas. Ia sangat doyan makan. Dan hanya berbicara dengan bahasa yang sangat sopan kepada sang ayah kalau sedang menginginkan sesuatu. Misalnya meminta tambahan sandwich. Padahal sandwich yang pertama belum habis. 

Dan kalau ia sedang menunjukkan aegyo—alias bertingkah cute—bukan hanya kita yang meleleh. Ik-jun sendiri pun seperti terkena serangan jantung. Gara-gara anaknya terlalu imut. Interaksi mereka akan selalu menjadi salah satu bagian paling ditunggu di Hospital Playlist. 
Dukungan buat Song-hwa ’’Hei, bagaimana kalau aku ternyata kena kanker?’’ ’’Aku akan menyembuhkannya. Nggak peduli gimana caranya.’’

Percakapan itu simpel sekali. Tapi sangat besar artinya. Terutama buat dua orang sahabat yang sudah saling mengenal sejak lama. Ketika Song-hwa pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, Ik-jun merasa perlu menemani. Meski ia sangat lelah setelah melakukan operasi semalam suntuk. Dan ketika kekhawatiran Song-hwa memuncak, Ik-jun menenangkan dia. Dengan kata-kata di atas. Yang pendek, sederhana, tapi punya berjuta makna. Tak mengherankan kalau penonton mewek melihat scene ini. 

Pengakuan Ik-junSebelum pergi ke luar negeri, Ik-jun jauh-jauh mengunjungi Song-hwa di rumah baru dia. Untuk mengatakan sesuatu yang spesial. Yakni perasaan terpendamnya kepada perempuan ahli bedah syaraf itu. 

’’Aku punya teman lama. Lama sekali. Tapi aku mulai menyukainya. Kalau aku mengungkapkan perasaanku pada dia, situasi kami bakal jadi canggung. Tapi kalau aku jadi pengecut lagi, aku akan menyesalinya seumur hidupku. Aku harus bagaimana?’’ Ik-jun mengucapkannya dengan datar. Bukti bahwa ia nervous berat. 

Tapi efeknya, pengakuan penting itu jadi terdengar tulus dan natural. Ketika dilihatnya Song-hwa terdiam, Ik-jun menepuk bahu dia. ’’Nggak usah dijawab sekarang. Nanti saja waktu aku sudah kembali,’’ ucapnya. Come on, kita akan mendapatkan jawaban Song-hwa di episode pertama musim kedua kan? Iya kan? Iya kan? Jebal?

Setiap Sesi Jamming Salah satu kekuatan Hospital Playlist memang lagu-lagunya. Kebetulan, kelima sahabat itu membentuk band. Meskipun sebenarnya teman yang baik belum tentu bisa jadi band mate yang baik juga. Namun, scene mereka jamming selalu ditunggu pemirsa. Sebab, kalau nggak lucu banget (ingat episode pertama yang kacau balau kan?), ya bagus banget. 

Sebelum syuting, para cast benar-benar berlatih memainkan instrumen musik. Mereka dipersilakan memilih alat musik apa saja yang ingin dikuasai. Jadi, adegan mereka memainkan gitar, drum, bas, dan keyboard itu nyata. Mereka benar-benar memainkannya. Suara Jung-suk juga asli selembut itu. Setelah season pertama selesai, kelima dokter kesayangan kita itu menggelar ’konser’ live di YouTube.  

Setiap Kali Mereka Makan dan BerdebatPertemanan kelima dokter itu dilandasi pada kecintaan bersama pada musik, band, dan—tentu saja—makanan. Mereka senang sekali berkumpul untuk makan bareng. Berbagi keresahan, kegembiraan, dan sering kali hanya untuk saling mengomeli satu sama lain. Tapi justru perdebatan dan riak-riak kecil itu yang membuat mereka semakin dekat. Setiap kali mereka makan, penonton jadi ikut lapar… 

Tuh kan… Menulis artikel ini saja sudah bikin kangen berat pada Ik-jun dkk. Oh, 1 Juni, cepatlah datang! (ekn)


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button