EntertainmentLifestyle

Fakta-Fakta di Balik Layar The Oscars

BERTAHUN-TAHUN penikmat film menyaksikan—atau paling tidak mengikuti berita—seremoni Academy Awards. Yang sejak 2002 rutin digelar di Dolby Theatre, Hollywood, Los Angeles. Namun, sering kali kita berfokus ke siapa yang menang, acaranya seru atau tidak, siapa pakai baju apa, dan semacamnya. Dan mengabaikan hal-hal seru yang terjadi di balik layar. Baik selama persiapan, ataupun saat seremoni. Berikut di antaranya.

Mereka Makan Nggak, Sih?

Baca Juga

Sayangnya, tidak. Selama acara, audiens tidak boleh makan dan minum di dalam teater. Sering kita mendengar para bintang mengeluh kelaparan, gara-gara acara sangat lama. Apalagi, mereka sudah bersiap-siap dari pagi, tiba di red carpet sejak sore, dan masih harus mengikuti seremoni selama empat jam.

Sesudah acara selesai, barulah mereka bisa makan. Sejak 1992, menu Oscars dinner dibuat oleh Wolfgang Puck, chef asal Austria. Ia kini dibantu anaknya, Byron. Tahun lalu, mereka mendesain buffet yang hampir seluruhnya berisi menu plant-based. Hanya sedikit yang berbahan ikan dan daging. Dan ternyata, menu vegan lebih disukai para bintang yang berdiet.

Tidak Boleh Ada Kursi Kosong

Dolby Theatre berkapasitas 3.000 tempat duduk. Saat seremoni The Oscars, auditorium diisi oleh para nomine, keluarga, serta anggota Academy terpilih. Nah, kursi sebanyak itu tidak boleh kosong, untuk alasan apa pun. Karena akan terlihat jelek di kamera televisi. Bagaimana kalau Brad Pitt kebelet pipis atau Meryl Streep kepingin cari angin? Harus ada yang menggantikan. Academy membuka lowongan buat para pengisi kursi. Asyik donk?

Iya, tapi syaratnya banyak. Pertama, visual harus keren. Pelamar wajib mengirim foto diri mengenakan gaun atau tuxedo. Selama acara, mereka antre (berdiri) di lorong luar auditorium. Kalau ada kursi kosong, baru disuruh masuk. Dan tidak ada jaminan mereka bakal menggantikan siapa pun sepanjang malam. Oh ya, kalau kebetulan disuruh masuk, mereka tidak boleh berbicara dengan audiens lain. Jadi jangan berharap selfie dengan Leonardo DiCaprio.

Penulis Joke
Kalau ada yang tidak beres, segera lempar guyonan! Itulah resep paling ampuh setiap acara live. Di Dolby Theatre, ada sekelompok penulis humor di sound decks. Mereka menulis puluhan versi jokes darurat untuk dibacakan MC atau presenter ketika suasana mulai garing. Atau ada kejadian luar biasa ngawur seperti skandal La La Land tertukar dengan Moonlight pada 2017. Entah apa yang mereka tulis waktu itu…

Goody Bag Mewah

Bukan rahasia lagi, undangan The Oscars menerima goody bag dari sponsor bernilai ratusan ribu dolar. Tahun ini, mereka mendapatkan paket gift senilai USD 205 ribu. Atau Rp 2,97 miliar. Isinya, antara lain, voucher paket latihan dengan personal trainer Alexis Seletzky, liposuction dengan Dr Thomas Su, voucher renovasi rumah, hingga snack, sepatu, dan minuman. Para bintang bisa mengambilnya di Brentwood, California, dengan sistem drive thru.

Berapa Biaya Penyelenggaraannya?
Untuk membangun red carpet yang ikonis itu saja, penyelenggara merogoh USD 30 ribu (atau Rp 435,4 juta). Lalu, untuk goody bag saja, mereka mengeluarkan USD 5,1 juta, atau setara Rp 75 miliar. Totalnya, seluruh acara membutuhkan dana USD 42,8 juta. Atau Rp 621,2 miliar. Balik modalnya bagaimana? Dari iklan. Para pengiklan harus membayar USD 2 juta (Rp 29 miliar) untuk slot 30 detik selama acara. Academy juga menjual tiket buat siapa pun yang kepingin menonton seremoni di Dolby Theatre. Harganya USD 120 ribu. Atau Rp 1,7 miliar.

Trofi Oscar Tidak Emas

Well, maaf kalau bikin shocked. Tapi trofi legendaris itu terbuat dari perunggu. Hanya saja, dilapisi emas 24 karat. Beratnya hampir 4 kg. Dan tingginya 13,5 inci. Harganya ditaksir mencapai USD 650, atau sekitar Rp 9,4 juta. (*)


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button